KARANG BARU– Mobile ambulan pembawa jenazah perempuan yang meninggal di Malaysia dan hendak dibawa pulang ke rumah duka di Lhoksukon, Aceh Utara terjebak banjir di Aceh Tamiang hingga sekitar 16 jam.

Sopir Mobil Ambulan pembawa jenazah, Rizky Wardana, mengatakan bahwa ia menjemput jenazah itu dari Bandara Udara Internasional Kualanamu pada Rabu, 2 November 2022, sekitar pukul 19.30 WIB. Kemudian tiba di daerah Seumadam Aceh Tamiang sekitar pukul 21.30 WIB.

Kata Rizky, sejak tiba di Aceh Tamiang mobilenya tidak bisa jalan karena terjebak banjir yang menggenagi badan Jalan Nasional (Medan-Banda Aceh).

“Sejak tiba sekitar pukul 21.30 WIB di daerah lewat Timbangan Seumadam mobile sudah tidak bisa lewat sehingga ia pun beristirahat dengan harapan keesokan harinya mobilenya yang membawa jenazah bisa lewat,” ujar Rizky ketika dihubungi acehinfo.id, Kamis, 3 November 2022.

Namun ternyata, kata Rizky, pada Kamis, 3 November 2022 pagi, banjir yang menggenagi Jalan Nasional semakin tinggi sehingga terjadi kemacetan total.”Saya sudah berusaha untuk menerobos banjir tetapi tidak bisa karena ketinggian air yang merendam badan jalan semakin tinggi,” ucapnya.

Lanjut Rizky, karena kondisi sudah tidak memungkinkan maka pihak keluarga meminta agar jenazah dievakuasi menggunakan raber boat.”Saya sudah mohon maaf kepada pihak keluarga karena tidak bisa membawa jenazah sampai ke rumah duka,” terangnya.

Kepala Pencarian dan Pertolongan Banda Aceh, Ibnu Haris Al Hussain melalui Koordinator Pos SAR Langsa, Aulia Rahman, kepada acehinfo.id, mengatakan Tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi jenazah menggunakan raber boat sekitar pukul 13.45 WIB.

“Alhamdulillah evakuasi jenazah berjalan lancar. Jenazah telah dibawa ke rumah duka menggunakan Mobil Ambulan milik Rumah Sakit Cut Meutia Langsa. Terima kasih kepada masyarakat yang telah memberitahu ada jenazah yang terjebak banjir dan kepada tim SAR saya juga mengucapkan terima kasih,” pungkasnya.[]