ACEH SINGKIL | ACEH INFO – Sebanyak 10 unit rumah warga Kampung Bulu Sema, Kecamatan Suro Makmur, Kabupaten Aceh Singkil, terancam amblas akibat abrasi Sungai Sulampi yang semakin parah.
Pengikisan tanah terus terjadi, menipiskan penopang tiang rumah warga dan menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan masyarakat setempat.
Anggota Corruption Investigation Committee (CIC) Aceh Singkil, Eka Bima mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan terhadap abrasi yang terus mengikis tepi sungai.
“Kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Jika tidak segera ditangani, rumah-rumah warga bisa terancam hanyut oleh arus sungai yang terus menggerus tanah di sekitarnya,” ujar Eka Bima yang juga Masyarakat Kecamatan Suro Makmur, Rabu, 28 Agustus 2024.
Eka Bima, menegaskan bahwa penanganan abrasi ini tidak bisa lagi ditunda dan harus dilakukan dengan langkah-langkah konkret.
“Kami butuh tindakan nyata, seperti pembangunan tanggul permanen dan pengerukan sungai untuk mengurangi dampak abrasi.
Selain itu, perlu ada program penghijauan di sepanjang bantaran sungai agar akar pohon bisa menahan tanah dari erosi lebih lanjut,” jelasnya.
Kepala Desa Bulu Sama Manda, Milanda Sogihan juga menyuarakan kekhawatiran yang sama, menekankan bahwa jika satu rumah amblas, rumah-rumah lainnya akan menyusul terancam.
“Kami mohon pemerintah segera menangani masalah ini sebelum terjadi hal yang fatal,” ujarnya.
Menurutnya, warga telah berulang kali mengusulkan pembangunan bronjong atau talud untuk mencegah abrasi yang semakin parah, namun hingga kini belum ada tindakan nyata dari pihak terkait.
Akibatnya, salah satu warga bahkan telah membongkar rumahnya karena jarak antara rumah dan tepi sungai semakin dekat, dengan dapur yang sudah ambruk akibat terjangan air sungai.
Kearena, kondisi ini kami mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan seperti pembangunan bronjong atau talud guna melindungi rumah warga dari ancaman abrasi.
“Kami berharap pemerintah memberikan perhatian serius terhadap masalah ini dan segera mencari solusi yang tepat untuk mencegah bencana yang lebih besar,” pungkasnya.[]
PEWARTA : Fandi Perdana
EDITOR : Izal Syafrizal