28.1 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

Antisipasi Konser Musik, Fachrul Razi Kembangkan Pusat Rapai di Banda Aceh

BANDA ACEH | ACEH INFO – Guna mengantisipasi Konser melanggar syariat Islam yang dapat kembali terulang, Fachrul Razi yang juga Senator DPD RI asal Aceh turut mengembangkan seni budaya Rapai Aceh dibeberapa gampong.

Pendirian awal dimulai Gampong Mulia dan akan berkembang di 90 gampong di Banda Aceh.

“Insya Allah, jika Allah SWT mengizinkan saya menjadi pemimpin di Kota Banda Aceh. Saya lebih berani dan tegas melarang konser yang melanggar syariat digelar dalam kawasan Banda Aceh. Saya akan siapkan qanun yang tegas dan bagi yang melanggar dan terekam dimedia sosial melakukan joget-joget yang melanggar syariat Islam, siap-siap saja menerima hukuman,” tegas Fachrul Razi.

Kata Fachrul Razi, sebagai solusinya dirinya menggagas berkembangnya seni budaya Rapai Aceh. Sebagai tahap awal, dikembangkan Pusat Rapai Aceh disetiap gampong di Banda Aceh dan akan berlanjut di gampong lainnya.

Bukan hanya seni budaya, Fachrul Razi juga mengembangkan zikir dan shalawat serta dalail khairat agar memberikan wajah Banda Aceh sebagai Kota Ibadah dan Kota Budaya.

Lagu dan alat musik tabuh bernama Rapai, fungsi dari tarian ini adalah syiar agama, menanamkan nilai moral untuk warga serta menjelaskan tentang hidup dalam warga sosial. Konon tarian itu dibawakan untuk mengisi kekosongan saat santri tengah beristirahat. Tarian ini dibuat sebagai sarana dakwah yang mempunyai kekuatan untuk menarik minat penonton.

Lirik atau syair-syair yang telah dibuat sesuai dengan ajaran Islam dan memiliki nilai-nilai dakwah dan seruan kepada kebajikan di dalamnya untuk bisa dimainkan di depan penonton.

Senator Fachrul Razi yang juga sebagai Pembina dan Pendiri Pusat Rapai Nusantara mengatakan seni rapai Aceh saat ini mulai ditinggalkan anak muda.

“Anak muda Aceh lebih senang dengan hiburan konser artis ibu kota, padahal kita banyak memiliki kesenian yang bagus – bagus untuk dikembangkan, salah satunya rapai Aceh,” sebut Fachrul Razi.

Fachrul Razi mengatakan Saman dan Rapai telah mendunia haruslah di kembangkan sebagai daya tarik pariwisata. Serta mensyiarkan Islam di seluruh nusantara.

“Maka dari itu kita ke depannya mengatisipasi konser yang melanggar syariah dengan terlibat aktif menghidupkan kembali seni Aceh atau mengembangkan rapai Aceh agar dikemas sesuai dengan zaman saat ini,” ujarnya.

“Konser musik yang digelar pada malam beberapa waktu silam, di Banda Aceh, atau bertepatan dengan 1 Muharram 1446 Hijriyah telah menimbulkan pro dan kontra ditengah masyarakat Aceh,” pungkasnya.[]

Editor: Izal Syarizal

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS