LHOKSEUMAWE | ACEH INFO – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun I Sultan Iskandar Muda, mengimbau kalangan nelayan untuk tidak melaut sementara waktu karena gelombang laut yang tinggi.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun I Sultan Iskandar Muda, Zakaria mengatakan, tingginya gelombang laut tersebut disebabkan karena gelombang Rosby Equatorial di wilayah Sumatera bagian utara.

“Dengan adanya gelombang Rosby Equatorial ini maka menyebabkan terjadinya angin kencang dan berdampak terhadap ketinggian gelombang laut,” ujar Zakaria ketika dihubungi melalui telepon seluler, 2 Juni 2022.

Zakaria menambahkan, ketinggian gelombang laut di Utara Sabang mencapai 6 meter, Selat Malaka Bagian Utara 4 meter, Perairan Sabang – Banda Aceh mencapai 2,5 meter, Perairan Lhokseumawe 2,5 meter, Perairan Barat Aceh 4 meter dan Samudera Hindia Barat Aceh mencapai 4 meter.

Dengan ketinggian gelombang tersebut maka tidak semua kapal mampu menerobos ombak, sehingga alangkah baiknya agar berhenti melaut untuk sementara waktu, sampai kondisi gelombang laut membaik.

“Kita memperkirakan kondisi cuaca seperti ini berpotensi sampai bulan Agustus 2022, namun bukan berarti terjadi dalam setiap hari,” tutur Zakaria.

Tambahnya, apabila memang kalangan nelayan ingin melaut, maka jangan sampai ke tengah karena kondisinya gelombang yang tinggi sangat berbahaya dan apabila melihat kondisi awan berubah menjadi gelap segera menepi.

“Kalau mau melaut jangan sampai ke tengah karena gelombang yang tinggi bisa sangat berbahaya,” kata Zakaria.