27.4 C
Banda Aceh
spot_img
spot_img

TERKINI

POPULER

BPCB Latih Juru Pelihara Cagar Budaya di Aceh Utara

LHOKSUKON | ACEH INFO – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Aceh-Sumut melaksanakan pelatihan dan pembinaan terhadap Juru Pelihara (Jupel) dari Kabupaten Aceh Utara dan sekitarnya. Pelatihan yang digelar selama dua hari, 7-8 Juni 2022 bertempat di Hotel Diana, Lhokseumawe.

Acara tersebut diikuti oleh 55 orang peserta yang berasal dari Kabupaten Aceh Utara, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Bireuen.

Pelatihan tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan untuk provinsi Aceh. Sebelumnya telah dilakukan pelatihan di beberapa tempat di Provinsi Sumatera Utara, salah satunya di Kabupaten Tapanuli Utara.

Pelatihan dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara diwakili sekretaris dinas Rajali S.Ag M.Pd. Rajali mengucapkan rasa terimakasih kepada BPCB yang telah memilih Aceh Utara sebagai tempat pelaksanaan kegiatan.

“Kami mewakili pihak Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara menyambut baik dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk meningkatkan kepedulian terhadap cagar budaya,” harapnya.

Kepala BPCB Aceh-Sumut Drs. Nurmatias yang diwakili Dra. Hj. Dahlia MA mengatakan bahwa pelatihan tersebut bertujuan agar juru pelihara mengerti tata cara pemeliharaan cagar budaya.

“Kegiatan ini merupakan program dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Aceh. Tujuan pelatihan ini agar Jupel mengetahui tata cara pemeliharaan cagar budaya untuk menghindari kerusakan dan kehilangan informasi sejarah yang dimiliki serta untuk kebersihan agar situs cagar budaya tidak terlihat kumuh dan kotor,” ujarnya.

Materi perawatan cagar budaya dan batu nisan yang disampaikan oleh Masnauli Butar Butar dari BPCB Aceh-Sumut.

Usai mendapatkan pembekalan materi, peserta mengikuti praktik pelestarian cagar budaya di situs makam Batee Balee yang merupakan situs komplek makam Kesultanan Samudra Pasai periode ke-3 dimana didalamnya terdapat 11 makam Sultan.

“Pembersihan batu nisan menggunakan air serai dan sikat kain yang bertekstur lembut, untuk membersihkan lumut digunakan lidi diikat. Untuk membersihkan batu nisan tidak boleh menggunakan bahan kimia karena rawan akan merusak zat-zat dalam batu dalam waktu yang lama,” papar Masnauli.

Praktik pelestarian cagar budaya dilanjutkan di situs Rumah Pahlawan Nasional Cut Mutia di Gampong Mesjid Pirak Kecamatan Matangkuli. Di situs tersebut dilakukan praktik pemeliharaan kayu dengan menggunakan cairan air tembakau, cengkeh dan pelepah daun pisang kering dengan cara disemprotkan maupun dioles menggunakan kuas pada kayu. Tujuannya agar kayu awet dan terhindar dari rayap dan serangga pemakan kayu lainnya.

Salah seorang peserta pelatihan, Sukarna Putra yang merupakan kurator Museum Islam Samudra Pasai kepada acehinfo.id menyampaikan harapannya agar kegiatan pelatihan sejenis dapat dilakukan secara berkelanjutan.

“Alhamdulillah, kami mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan program ini, bisa menambah ilmu pengetahuan tentang teknis pemeliharaan artefak di lapangan (di tempatnya). Harapannya ke depan semoga ada program pelatihan pemeliharaan (konservasi) artefak-artefak di museum juga,” harapnya.

Sementara itu, Ir Nurliana NA, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas PK Aceh Utara yang membawahi pengelolaan Museum Islam Samudra Pasai mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya menjalankan kebijakan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dalam rangka melestarikan Cagar Budaya.

“Kita sudah melakukan upaya penyelamatan cagar budaya sejak tahun 2011 dan saat ini sudah ada data 107 objek cagar budaya, yang terdaftar di register nasional baru 5 objek sesuai dengan jumlah rekomendasi TACB (Tenaga Ahli Cagar Budaya). Kemudian kita lakukan tindakan perlindungan cagar budaya dan kemudian mendaftarkan objek tersebut ke pusat. Saat ini ada sekitar 39 juru pelihara dibawah koordinasi Bidang Kebudayaan. Upaya lainnya yang kita lakukan adalah edukasi kepada masyarakat, pelajar dan mahasiswa yang berkunjung ke museum, mengenalkan sejarah kepada masyarakat luas,” ungkapnya.[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI