28.2 C
Banda Aceh
spot_img
spot_img

TERKINI

POPULER

BSSN Akui Data yang dibocorkan Bjorka Valid

JAKARTA|ACEHINFO-Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengakui ada informasi asli yang telah diungkap oleh Bjorka, peretas anonim yang membocorkan surat menyurat Presiden Joko Widodo atau Jokowi hingga data pribadi para menteri. Temuan tersebut diperoleh BSSN setelah mereka melakukan proses validasi dan forensik digital atas data yang beredar.

“Saya tak katakan semuanya tidak valid, tapi ada juga yang valid,” kata Hinsa saat memberi penjelasan di Kantor Pusat BSSN di Sawangan, Depok, Jawa Barat, sebagaimana dilansir Tempo.co, Selasa, 13 September 2022.

Akan tetapi, kata dia, sebuah data tentu memiliki klasifikasi dan masa berlakunya. Kondisi yang kemudian menentukan apakah data tersebut merupakan informasi penting atau data terbaru. “Data kan ada klasifikasinya, sejauh mana,” ujarnya.

Sebelumnya, informasi soal surat-surat untuk Jokowi ini diunggah Bjorka di situs breached.to dan kemudian ramai di media sosial. Di situs tersebut, Bjorka mempublikasikan beberapa dokumen surat menyurat periode 2019-2021.

Dokumen tersebut disebut dikirimkan ke Jokowi. “Termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia,” demikian tertulis dalam situs tersebut.

Secara total, peretas Bjorka mengklaim telah mengantongi 679.180 dokumen berukuran 40 MB dalam kondisi terkompres dan 189 belum dikompres. Beberapa contoh dokumen yang dibocorkan juga ikut dipublikasikan oleh Bjorka.

Setelah membocorkan data dari Istana, Bjorka lanjut mengungkap data pribadi yang diduga milik sejumlah menteri dan pejabat negara. Data Menteri BUMN Erick Thohir hingga Puan Maharani jadi sasaran.

Kemarin, Menteri Komunikasi Johnny G Plate pun mengakui data yang beredar tersebut adalah data-data umum, tapi bukan data spesifik dan yang terbaru. “Sebagian data-data yang lama,” kata dia.

Tempo mengkonfirmasi Hinsa soal sumber kebocoran pada surat Jokowi. Tapi Ia enggan merinci lebih jauh dan menyerahkan pada jawaban yang sudah disampaikan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono. “Dokumen kan ada klasifikasinya, saya rasa sudah dijawab Setneg,” kata dia.

Ia hanya menyebut kelemahan di keamanan siber bisa terjadi karena dua sumber. Pertama dari sisi kelalaian manusia, dan kedua dari sisi kerentanan sistem digital yang dimiliki. Tapi lagi-lagi, Hinsa tidak merinci dari mana sumber semua kebocoran yamg terjadi, termasuk bagaimana cara Bjorka bisa mengantongi data tersebut.

Saat pertama Bjorka mengungkap surat yang diduga milik Jokowi, Istana malah membantah adanya kebocoran data pada ribuan dokumen surat menyurat yang ditujukan pada presiden. “TIdak ada data isi surat surat apapun yang kena hack,” kata Heru pada 10 September 2022. “Namun upaya-upaya meng-hacker itu sudah melanggar hukum.” []

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI