31.7 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

Daun Manggrove Diolah Jadi Bahan Deterjen, Siswi SMKN 2 Langsa Raih Juara Nasional

LANGSA | ACEH INFO – Penemuan siswi SMK Negeri 2 Langsa sangat luar biasa, dimana mereka mampu mengolah atau daun manggrove jadi bahan deterjen.

Sisiwi itu adalah Nayla Muthia Ramadhani Azzahra, Nadia Rabila dan Riska Agus Putri. Ketiga siswi ini masih duduk di kelas XI RPL (Rekayasa Perangkat Lunak).

Berkat penemuannya itu mereka meraih juara tingkat Provinsi Aceh pada 15 Agustus 2022 dan Anugerah Kihajar Tahun 2022 tingkat nasional, yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pusdatin), pada Rabu, 30 November 2202, di Jakarta.

SMK Negeri 2 Langsa meraih juara pertama dalam penganugerahan tingkat nasional jenjang SMK dengan kategori Most Creative di ajang Anugerah Kihajar (Kita Harus Belajar) 2022 setelah menampilkan hasil karya penemuan daun mangrove dijadikan bahan deterjen.

Guru Pembimbing Siswi SMK Negeri 2 Langsa, Adinur, Jumat, 2 Desember 2022, kepada acehinfo.id, menyampaikan penemuan ketiga siswinya yang mengolah daun manggrove jadi bahan deterjen ini diambil berdasarkan referensi jurnal yang ada.

Ia menjelaskan, pembuatan deterjen dari daun mangrove itu melalui proses destilasi atau penyulingan daun mangrove, sehingga menghasilkan beberapa zat katalis yang dijadikan bahan pencampur untuk pembuatan deterjen.

“Biasanya untuk membuat deterjen itu menggunakan bahan kimia, namun kami membuat deterjen tidak menggunakan bahan kimia tetapi menggunakan hasil dari destilasi daun mangrove,” terangnya.

Lanjutnya, jika dibaca dari literasinya atau literaturnya, daun mangrove salah satu bisa menghasilkan anti bakteri, jadi dari anti bakteri itu kita coba untuk membuat deterjen.

Menurutnya, zat katalis dipilih untuk digunakan sebagai bahan campuran pembuatan deterjen itu karena agar tidak berhubungan langsung kontak dengan tubuh manusia seperti digunakan untuk makanan yang langsung kontak dengan tubuh manusia.

“Kita butuh riset yang panjang jika digunakan untuk kontak langsung dengan tubuh, jadi kami memilih untuk membuat deterjen. Hasil penyulingan daun mangrove ini juga bisa dijadikan sabun, hand sanitizer, diadoran atau obat antiseptik dan lainnya,” papar Adinur.

Dikatakannya, pemanfaatan daun mangrove ini juga didasarkan atas banyaknya hutan mangrove di daerah Aceh khususnya Kota Langsa dan merupakan kearifan lokal.

Untuk mengikuti Kihajar 2022 ini kami membawa hasil kearifan lokal yaitu mangrove dan uji klinisnya belum 90 persen.

“Jadi kita bawa anak-anak mencoba dengan teknologi, elektronik dan engineering kita untuk mengikuti lomba Kihajar 2022. Alhamdulillah hasilnya di tingkat provinsi dan nasional sangat memuaskan,” tambahnya lagi.

Adinur mengatakan bahwa dirinya memberi pembelajaran ilmu kepada anak-anak didik dari lingkungan sekitar. Dalam konsep untuk mengikuti lomba ini bertujuan untuk mengangkat nama daerah yang kaya dengan keanekaragaman jenis mangrove.

Ia berharap kepada anak-anak didik agar terus mengembangkan ilmu yang telah diraih serta terus berinovasi sehingga dapat mengharumkan nama keluarga, sekolah dan daerah dikancah internasional nantinya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Langsa, Said Mahdum Majid, mengapresiasi atas pencapaian prestasi anak didik SMK Negeri 2 Langsa dikancah nasional tersebut.

“Sebagai Pj Walikota saya ikut merasa bangga dan sangat mengapresiasi atas penemuan ini. Prestasi Siswi SMK Negeri 2 Langsa yang menjadi juara di tingkat nasional itu luar biasa,” ujarnya.

“Saya ucapkan selamat atas prestasi yang luar biasa ini, insyaallah kami akan memberikan penghargaan sebagai bentuk ucapan terimakasih yang telah mengangkat kearifan lokal Kota Langsa di ajang nasional,” pungkasnya.[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS