29.6 C
Banda Aceh
spot_img
spot_img

TERKINI

POPULER

Dayah Sufi Muda Nagan Raya Gelar Maulid Akbar 1.000 Lemang

SUKA MAKMUE I ACEH INFO — Dayah Sufi Muda Nagan Raya menggelar maulid Akbar 1000 lemang.  Maulid yang dikuti 5.000 jamaah ini adalah perayaan maulid Nabi Muhammad SAW yang diisi dengan acara yang unik yaitu membakar 1000 lemang.

Peserta yang mengikuti acara ini adalah seluruh jamaah tarekat Naqsabandiyah Al Khalidiyah murid dari Abuya Sayyidi Syekh Ahmad Sufi Muda yang datang dari 23 kabupaten kota di Aceh, serta dari luar Aceh seperti Sumatera Utara, Binjai, Siantar, Tapanuli Utara, Lombok Barat, Kota Pariaman, Solo, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Jakarta dan Malaysia

Ketua Panitia Maulid Akbar, Saifundi mengungkapkan, peserta yang mengikuti acara Maulid Akbar 1000 lemang ini di bagi dalam 7 kontingen. Kontingen pertama berasal dari Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, Medan, Bogor, Binjai, Siantar, Tapanuli Selatan, Jakarta, Malasyia.

Baca Juga: Sejarah Masjid Baitul Ala Lilmujahidin Peninggalan Abu Beureueh

Kemudian kontingen kedua terdiri dari  Banda Aceh, Aceh Besar  Sabang, Kendari, Kolaka. Kontingen ketiga dari Aceh Jaya. Kontingen keempat dari Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Subulusalam, Aceh Singkil, dan Aceh Tenggara.

Kontingen kelima dari Nagan Raya, Lombok Barat. Kontingen keenam dari Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Utara, Bireuen, Lhok Seumawe, Pidie Jaya, Pidie, Bangka Belitung. Sementara kontingen ketujuh berasal dari Aceh Barat dan Sinabang.

“Peserta membawa sendiri semua keperluan untuk bakar lemangnya, seperti buluh (bambu) dan lain – lain, sehingga lemang yang dibakar berjumlah 1.000 lemang. Semuanya sangat bersemangat, ini lah bentuk kegembiraan kita dalam merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW,” jelas Saifundi.

Baca Juga: Kisah Abu Daod Beureueh Mengultimatum Presiden Soekarno

Saifundi menambahkan pilihan membakar lemang karena lemang representasi dari syariat, tarekat, hakikat dan makrifat, kesemuanya saling berkaitan, dimana jika salah satu unsur tidak ada, maka lemangnya tidak akan jadi. Buluhnya tanpa dibalut dengan daun pisang, diisi beras dan kemudiaan santan, maka tidak akan berarti apa-apa.

“Belum lagi kita bicarakan terkait tata cara membuatnya tentu lebih dalam  lagi. Lemang juga punya pesan dan filosofi yang mendalam yaitu kesabaran, kekompakan, dua nilai yang sangat penting bagi manusia. Puncak acara maulid 1000 lemang ini ditutup dengan pembacaan marhaban dan makan bersama bu kulah dan kuah beulangong,” pungkasnya.[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI