BANDA ACEH | ACEH INFO – Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 telah menyisakan kepedihan, kesedihan dan luka di hati sebagian masyarakat Indonesia. Ekses pesta demokrasi pada tahun itu juga sangat besar sekali sehingga turut menimbulkan trauma menghadapi Pemilu.

“Perpecahan tidak hanya di kelompok masyarakat umum, sampai ke keluarga. Nah, kita berupaya memetik pelajaran dari Pemilu yang lalu,” ungkap Ketua DPP NasDem Surya Paloh dalam konferensi pers usai meresmikan Kantor DPW NasDem Aceh, di Banda Aceh, Senin, 27 Juni 2022.

Baca: Surya Paloh: NasDem Aset Bagi Aceh

Surya Paloh mengungkapkan hal tersebut usai disodori pertanyaan oleh awak media terkait paham pemersatu bangsa yang disampaikan usai bertemu dengan Presiden PKS di Jakarta, beberapa waktu lalu. Menurutnya praktek polarisasi, pendiskreditan, peningkatan identitas untuk membawa untuk menghujat, dan mengadu domba antar anak bangsa.

“Itu tidak boleh terulang,” tegas Surya Paloh.

Pria asal Aceh itu mengatakan, semua partai politik di Indonesia memiliki misi dan tanggung jawab yang sama serta memiliki kesadaran agar Pemilu ke depan lebih berkualitas daripada sebelumnya. “Bukan hanya dengan gagahan-gagahan sendiri, merasa hebat sendiri, merasa paling benar sendiri, itu saya pikir kurang arif,” kata Surya Paloh yang turut didampingi elit Partai NasDem.

Baca: Surya Paloh Sebut NasDem Belum Miliki Koalisi Resmi Hadapi Pemilu 2024

Lebih lanjut, Surya Paloh mengatakan bangsa saat ini membutuhkan banyak senyum. “Bukan marah-marah,” katanya.

Inilah yang menurut Surya Paloh tujuan duet pemersatu bangsa—yang diutarakan dalam pertemuan dengan PKS beberapa waktu lalu— agar Indonesia tidak lagi memiliki kelompok-kelompok yang dapat memecah belah persatuan di negara tersebut. “Agar polarisasi itu tidak ada. Jadi kelompok manapun itu dengan kelompok manapun itu, buang kelompok itu. Mari bersama, bangun Indonesia,” kata Surya Paloh.[]