JAKARTA|ACEHINFO-Hecker Bjorka membantah klaim yang disampaikan pemerintah bahwa identitas dan keberadaannya telah diketahui. Dia menyebut semua hal itu sebagai omong kosong belaka.
“Itu sepenuhnya adalah omong kosong. Pemerintah Indonesia merasa telah mengidentifikasi saya berdasarkan misinformasi dari Dark Tracer, yang telah memberikan layanan palsu kepada pemerintah Indonesia,” tulis Bjorka di situs Breached.to Kamis (15/9).
Dia juga menyebut pemerintah telah menyewa para ditektif online palsu, yang juga memberikan informasi palsu kepada pemerintah tentang keberadaan dan identitas dirinya.
“Untuk Dark Tracer, memberikan informasi yang salah kepada sekumpulan idiot adalah dosa,” sebutnya.
Kata dia, Informan palsu yang dipakai pemerintah itu, telah merugikan orang lain. Sebab bisa jadi orang yang dituduh itu kini harus berurusan dengan polisi.
Dalam komentarnya itu dia juga mengunggah tangkapan layar penelusuran Dark Tracer ke identitasnya, yang merujuk pada seorang pemuda bernama Mohamad Agung.
“Mungkin anak ini sekarang telah ditangkap dan diinterogasi oleh pemerintah Indonesia,” katanya.
Menkopolhukam) Mahfud MD sebelumnya menyatakan identitas dan gambaran mengenai sosok di balik pemilik akun Bjorka sudah teridentifikasi. Dia bahkan mengklaim lokasi Bjorka telah diketahui, berkat hasil kerja keras Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri.
“Gambaran siapa dan di mananya itu kita sudah punya alat untuk melacak itu semua,” kata Mahfud dalam konferensi pers di Gedung Polhukam, Rabu (14/9).
Selain mengomentari soal klaim identifikasi dirinya, Bjorka juga mengomentari tudingan akun (@VOLT_ANONYM) seorang remaja asal Cirebon sebagai sosok Bjorka.
“Seorang hacker wannabe juga memberikan informasi palsu di Instagram. Meskipun saya tidak pernah punya akun TikTok dan Instagram,” tulis Bjorka.
Selain membantah pernyataan pemerintah, Bjorka juga menyebut bahwa Presiden Joko Widodo bakal segera menganti Menkominfo Johnny G Plate karena dinilai tak becus mengurusi masalah teknologi informasi.
“Saya menerima informasi dari seorang teman yang bekerja di istana bahwa Presiden akan segera mengganti Menkominfo Johnny G. Plate,” sebutnya.
“Bagus, Pak Presiden. Pastikan penggantinya adalah orang yang mengerti teknologi, dan bukan dari partai, politisi, atau tentara, karena semuanya akan jadi tidak berarti.”[]