BANDA ACEH | ACEH INFO – Konflik antara mahasiswa Fakultas Teknik dengan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK) berakhir dengan perdamaian. Rekonsiliasi antar dua fakultas itu dilaksanakan di Fakultas Pertanian USK, Banda Aceh, Jumat, 21 Oktober 2022.
Rekonsiliasi tersebut dilakukan dengan cara bergotong royong bersama yang diakhiri makan kuah beulangong antar kedua belah pihak. Mereka turut membersihkan area depan sekretariat organisasi mahasiswa (ormawa) FP dan sekitarnya, yang sempat terkena imbas dari konflik antar dua fakultas beberapa waktu lalu.
Wakil Rektor USK, Prof Dr Mustanir, M.Sc, di hadapan mahasiswa teknik dan pertanian mengharapkan kasus pertikaian tersebut dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak. Hal tersebut juga berlaku bagi para pemangku kepentingan di USK agar dapat terus memantau serta menjaga anak didiknya.
“Perkara itu menjadi pelajaran untuk kita semua. Kami diamanahkan untuk menjaga kalian. Hari ini, saya bangga dan bahagia atas damai yang terajut,” kata Mustanir.
Dia turut memaparkan bahwa setiap jengkal tanah USK merupakan wakaf yang kemudian bangunannya dibangun dari tahun ke tahun, melalui berbagai dana masyarakat dalam bentuk UKT mahasiswa. Merusak aset yang ada di USK, menurutnya, sama halnya dengan merusak aset sendiri.
Baca: Sejumlah Mahasiswa USK Bentrok, Tiga Luka-luka
Untuk itu, WR III USK ini berharap para mahasiswa dan keluarga besar universitas tersebut dapat bersama-sama menjaga kampus sebaik mungkin.
Senada dengan Mustanir, Dekan Fakultas Teknik USK, Prof Dr Ir Alfiansyah Yulianur, BC, meminta mahasiswa dan unsur yang terlibat untuk memetik pelajaran dari peristiwa itu. Dia juga berharap kasus ini tidak lagi berlanjut dan tidak ada dendam antar kedua belah pihak.
“Ini sebuah pelajaran, kalau kita ambil hikmah tentu sangat banyak. Yang berlalu biarlah berlalu, lupakan semuanya. Kita berjabat tangan, bergandengan tangan, menyongsong masa depan yang cerah,” tutur Prof Alfian.
Dia juga menggarisbawahi kepada mahasiswa teknik untuk berani bertanggungjawab setelah berbuat. Selaku pimpinan tertinggi di FT USK, dia pun meminta maaf kepada Fakultas Pertanian.
“Saya selaku orang tua dari Fakultas Teknik, mewakili civitas akademika, memohon maaf mungkin kesilapan berlebihan dari anak kami. Kedepan, ini jangan lagi terulang. Saya tekankan, berani berbuat berani bertanggungjawab,” sebut Dekan FT.
Sementara Dekan Fakultas Pertanian USK, Prof Dr Ir Samadi, M.S, meandang harmonisasi dan sinergitas semua fakultas sangatlah penting untuk kemajuan USK. Menurutnya kondusifitas kampus menjadi indikator penting bagi USK yang sedang mengejar predikat wolrd class university.
“Kami dari unsur pimpinan mengapresiasi dari inisiatif kedua pihak untuk damai. Untuk kita bersama-sama menuju sesuatu yang lebih baik kedepannya,” ujar Prof Samadi.
Saat ini, katanya, yang paling penting bagi semua mahasiswa USK adalah kreativitas serta inovasi. Dengan demikian, akan lahir prestasi yang membanggakan tidak hanya dalam jangka pendek, namun dikenang oleh anak cucu.
“Kita sudah kompak sekarang. Ini sudah persetujuan bersama. Kita sama-sama berharap, ke depan tidak terjadi lagi hal yang tak diinginkan,” pesan Dekan FP.
Dalam rekonsiliasi tersebut, selain dihadiri unsur rektorat, turut datang dekanan dan BEM dari kedua fakultas. Di luar itu, hadir pula perwakilan alumni kedua fakultas, perwakilan Polda Aceh maupun unsur Koramil setempat.[]
EDITOR: BOY NASHRUDDIN AGUS