27.1 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

Gampong Tibang Bersalin Rupa, dari Komunitas Nelayan Menjadi Petani Holtikultura

TIBANG merupakan wilayah yang geografisnya berada di Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. Sebagian besar wilayahnya dikelilingi oleh tambak tradisional, sehingga tidak mengherankan jika mata pencaharian hidup penduduknya bersentuhan langsung dengan dunia perikanan. Lantas bagaimana jadinya jika masyarakat Tibang juga turut andil dalam dunia pertanian? Menanam bawang merah, misalnya.

Inilah yang diinisiasi oleh Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Makmue Tibang. Pengurus BUMG ini justru memanfaatkan lahan seluas 3.000 meter yang ada di Tibang untuk menanam bawang merah. Penanaman perdana dilakukan pada hari ini, Minggu, 23 Oktober 2022.

Program penanaman bawang merah ini dilakukan bukan tanpa alasan. BUMG milik Gampong Tibang ini sengaja memilih unit usaha pertanian holtikultura sayuran umbi guna mencoba menawarkan alternatif usaha peningkatan ekonomi masyarakat. Apalagi pasca tsunami, sebagian besar tambak di Gampong Tibang dimiliki oleh orang luar, bukan warga setempat.

Kondisi ini berdampak kepada pilihan pekerjaan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka hanya bisa menjadi penjaga tambak ataupun mencari apapun di sungai yang bisa dijual ke konsumen seperti kepiting, udang, ikan, dan tiram.

Dari fakta inilah BUMG Makmue Tibang yang saat ini dipimpin oleh salah seorang anak muda energik, Khairullah Ismail, mencoba menawarkan pilihan baru yang diharapkan dapat menggugah warga gampong untuk mau menanam apa saja di lahan yang mereka miliki, meskipun kecil.

“Kita hanya memberi contoh dan berharap ke depan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, setidaknya kebutuhan dapur dengan mau menanam sayur, cabe, tomat, dan lain sebagainya di pekarangan rumah masing-masing,” papar sang direktur, sesaat sebelum acara dimulai.

Seremoni penanaman perdana bawang merah ini turut dihadiri Kabid Pertanian dan Peternakan Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan, Bambang Anwar Sadat. Ikut hadir Camat Syiah Kuala, Kepala BPP Penyuluh Pertanian, Mulia Fahami, DPMG Kota Banda Aceh, dan beberapa tokoh pemuda serta tokoh masyarakat Gampong Tibang.

Kegiatan penanaman bawang merah perdana ini turut diawali dengan pembacaan doa oleh Imum Gampong Tibang, Tgk. Abdul Karim.

Keuchik Gampong Tibang, Baharuddin Hanafiah, dalam sambutannya berharap program ini menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk mendorong perbaikan ekonomi masyarakat Gampong Tibang. Menurutnya pemerintah gampong juga akan terus mendorong dan memotivasi kawula muda untuk lebih jeli melihat potensi yang dapat menjadi peluang bisnis.

“BUMG kalau dikelola dengan baik akan menjadi mesin penggerak ekonomi gampong. Namun, kita tidak hanya melihat BUMG sebagai jalur penambah Pendapatan Asli Gampong (PAG), ada hal yang lebih penting yaitu membuka lapangan kerja untuk warga terutama yang muda-mudi,” kata Keuchik Baharuddin.

Acara yang dihelat secara sederhana ini mendapat respon positif dari sejumlah aparatur gampong dan masyarakat. Apresiasi positif juga datang dari Ketua Tuha Peut Gampong Tibang, Mukminin.

“Mencoba hal baru pasti selalu mendapat sorotan dari berbagai kalangan, tapi terus terang saya sangat bersemangat dan optimis setelah melihat kerja keras anak-anak muda yang terlibat dalam kegiatan ini. Semoga tantangan yang ada menjadi bahan bakar bagi motivasi mereka,” kata Mukminin, yang juga menjadi Pengawas BUMG Makmue Tibang.

Gampong Tibang Bersalin Rupa, Dari Komunitas Nelayan Menjadi Petani Holtikultura
Warga tibang menanam bawang merah perdana, minggu, 23 oktober 2022. Foto: istimewa

Hal senada disampaikan Sekretaris Gampong Tibang, Anwar. Dia berharap agar BUMG terutama di unit pertanian ini agar tanggap pasar. Dia berharap warga dapat memilih jenis tanaman yang bernilai ekonomis untuk ditanam di Tibang. Terlebih letak Gampong Tibang sangat dekat dengan Pusat Pasar Almahira, sehingga biaya distribusi hasil panen sangat pendek.

Salah satu anggota TPG Gampong Tibang, Yusrizal, juga memberikan apresiasinya terhadap kegiatan hari ini.

“Saya salut dengan kerja keras dan team work yang dikedepankan oleh seluruh personal yang terlibat, sehingga acara hari ini bisa terjadi,“ kata Yusrizal.

Penanaman bawang merah ini mendapat penyertaan modal sebesar Rp28 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG) Tibang.

“Sebenarnya kita kekurangan dalam inplementasi kegiatan ini. Ada sedikit kesalahan saat menyusun rencana anggaran belanja, sehingga dalam mempersiapkan lahan, untuk beberapa item pekerjaan, harus kami selesaikan prinsip gotong royong alias tanpa upah,” jelas Khairullah dengan tersenyum.

Sementara jenis bawang merah yang ditanam berasal dari varietas Bima Brebes, yang merupakan salah satu varietas utama bawang merah di Indonesia. Umur Varietas Bima yang dilepas oleh Menteri Pertanian RI berdasarkan SK. Menteri Pertanian No. 594/Kpts/TP 290/8/1984 ini berusia 60 hari setelah tanam, dan adaptasinya cukup bagus untuk ditanam di semua wilayah Indonesia.

Dari keterangan Sekretaris BUMG Makmue Tibang, Muhammad Yani, bibit bawang merah ini dipesan dari pemasok di Simpang Tiga, Kabupaten Pidie. Kawasan tersebut sudah dikenal sebagai daerah sentra petani bawang merah.

Tak hanya bibit yang disuplai dari Simpang Tiga, mulsa plastik sebagai penutup bedengan juga didatangkan dari sana.

Lahan yang luas keseluruhannya 3 ribu meter ini hanya sepertiganya saja yang digunakan untuk bawang merah. Dengan 14 bedengan yang masing-masing panjangnya mencapai lebih kurang 50 meter serta jarak tanam 10×15 cm, diperkirakan akan mampu menampung 90 kilogram bibit.

Menurut Kepala Unit Pertanian Hortikultura BUMG Makmue Tibang, T. Jamaluddin, sisa dua pertiga lahan yang ada rencananya akan ditanami dengan tanaman sayur lain atau tanaman buah sesuai dengan kesepakatan bersama.

“Kita akan musyawarahkan dulu terkait jenis tanaman yang akan ditanam untuk memanfaatkan lahan tersisa,” kata T Jamaluddin.[]

EDITOR: BOY NASHRUDDIN AGUS

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS