BANDA ACEH|ACEHINFO-Wakil Ketua II DPR Aceh Hendra Budian mengklaim pihaknya tak mempersoalkan pilihan Presiden Joko Widodo yang menempatkan sosok militer untuk menjadi penjabat gubernur.Menurutnya hal terpenting adalah bagaimana caranya sosok itu harus mampu membangun Aceh.
“Tidak masalah soal itu (kalangan militer). Yang penting bagi kita saat ini adalah bagaimana bersama-sama kita bisa membangun Aceh ke arah yang lebih baik lagi,” kata Hendra Budian kepada wartawan, Banda Aceh, Selasa (5/7).
Seperti diketahui Jokowi lewat Kemendagri telah menunjuk Mayjen (Purn) Achmad Marzuki sebagai penjabat Gubernur Aceh. Dia akan dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Sidang Paripurna DPRA, Rabu esok.
Awalnya, DPR Aceh mengusulkan tiga nama calon Pj Gubernur Aceh, salah satunya adalah Achmad Marzuki, yang merupakan mantan Pangdam Iskandar Muda. Dua lainnya adalah Dirjen Bina Adwil Kemendagri Safrizal, dan Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar.
Kemendagri menyatakan bahwa Achmad Marzuki telah pensiun dari dinas kemiliteran. Dia dikatakan pensiun setelah mendapatkan jabatan di Kemendagri Senin kemarin, sebelum diumumkan akan menjadi Pj Gubernur Aceh.
Achmad Marzuki lahir di Jawa Barat, pada 24 Februari 1967 dan merupakn jebolan Akmil 1987. Jabatan terakhirnya di militer adalah Asisten Teritorial KSAD sejak 17 November 2021.
Aceh sebelumnya juga pernah dipimpin oleh pensiunan militer, usai Zaini Abdullah cuti dari Gubernur Aceh karena mengikuti tahapan Pilkada Aceh 2017 lalu. Saat itu Kemendagri menunjuk Mayjen (Purn) Soedarmo yang menjabat sebagai Plt Gubernur Aceh pada periode 28 Oktober 2016-11 Februari 2017.[]