26 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

HUT ke 79 RI, Hari Perdamaian Aceh dan Pancasila sebagai Fondasi Persatuan Bangsa

Oleh: Alif Alqausar

Setiap 17 Agustus menjadi momen mulia bagi Republik Indonesia karena bertepatan dengan hari kemerdekaannya. Pada 17 Agustus ini, Indonesia merayakan ulang tahun kemerdekaan yang ke-79 kalinya.

Sungguh perjalanan panjang dengan seluk-beluk perjuangan yang membuat Indonesia bertumbuh sebagai bangsa yang menentukan nasib sendiri dan terbebas dari jerat penjajahan.

Khusus bagi masyarakat Aceh, masih membekas dalam ingatan, suasana peringatan hari kemerdekaan ini berselang hanya dua hari dengan momen peringatan hari padamaian aceh ke-19 yang di pusatkan di Taman Ratu Safiatuddin, Kamis, 15 Agustus 2024.

Peringatan ini menjadi symbol harapan dan rekonsiliasi bagi masyarakat Aceh mengingat mereka telah berhasil mengakhiri perpecahan yang berujung konflik itu.

“Menang jadi arang, kalah jadi debu.” Pepatah ini menyiratkan bahwa tidak ada manfaatnya berkonflik. Karena itu, HUT RI ke-79 semestinya menjadi momentum untuk merenungi kembali nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang dikandung pancasila sebagai perekat bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan dan rintangan. Dengan Pancasila sebagai fondasi, bangsa Indonesia bergandeng tangan dan bersatu menuju kemajuan.

Pemikir Sosial dan Kebudayaan ITB Yasraf A Piliang dalam tulisannya Merawat Merah Putih, Ia mendefinisikan Pancasila adalah sebuah konsensus keyakinan sosial abstrak dan umum yang mengarahkan setiap pikiran, tindakan, dan karya anak bangsa. Karena itu, menurutnya pancasila harus diartikulasikan dan diartikulasi-ulang (rearticulation) secara terus-menerus melalui berbagai wacana, penampilan, dan tindakan. Artikulasi-ulang ini bermaksud untuk menjaga agar nilai-nilai inti Pancasila tidak dimanipulasi dan disimpangkan dari kesejatiannya.

Sejarah menunjukkan bahwa meskipun Indonesia adalah negara multi-etnik dengan beragam latar belakang, Indonesia mampu menghadapi masa-masa sulit. Pancasila hadir sebagai instrument perekat yang mempersatukan kemajemukan suku,agama,ras,etnis dan budaya.

Tanpa persatuan, sebuah bangsa pada akhirnya akan mengalami kejatuhan karena terjadinya perpecahan seperti Uni Soviet dan Yugoslavia yang mengalami balkanisasi. Ada yang mengalami perubahan struktural dan kultural, seperti Jerman dan Afrika Selatan. Syukurnya, Indonesia Indonesia dengan semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur ideologi Pancasila tetap dapat memperkokoh tegaknya NKRI tetap dapat mempertahankan kesatuannya selama 79 tahun merdeka.

Bangsa Indonesia telah sepenuhnya bersepakat dan tanpa keraguan menerima Pancasila sebagai kewajiban. Hal itu terpotret dari hasil jajak pendapat Kompas akhir Mei 2023 mencatat Mayoritas responden (96,2 persen) menyatakan, Pancasila merupakan satu-satunya ideologi yang terbaik untuk bangsa ini.

Terlepas dari berbagai sisi perdebatan yang mewarnai, tidak ada keraguan bagi bangsa ini untuk benar-benar meyakini bahwa Pancasila menjadi gagasan besar yang sempurna untuk menggapai cita-cita dan kemaslahatan bersama.

Esensi memaknai Pancasila sebagai ideologi terbaik bagi bangsa ini sejatinya tecermin bukan hanya dengan meyakini, melainkan juga memahami dan mempraktikkan amanat nilai-nilainya sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Tantangan terbesar Pancasila pada dasarnya berada pada seberapa kokoh bangsa ini menggenggam falsafah sila-sila itu di tengah gempuran zaman yang berubah.

Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pun sejatinya perlu terus digelorakan dan diamalkan sebagai pandangan hidup bangsa ini. Keteladanan dari figur-figur pemimpin negeri ini dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila sangat dibutuhkan untuk membumikan pancasila supaya dapat dicontoh oleh masyarakat bangsa nya.

Nilai-nilai Pancasila tersebut sebagai sumber kekuatan dan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran, serta keadilan demi keutuhan NKRI. persatuan dan persaudaraan yang kuatlah yang membuat bangsa Indonesia selalu berhasil melewati berbagai tantangan zaman. Tentu saja, persatuan dan persaudaraan itu terjalin berkat panduan ideologi Pancasila.

Oleh karena itu, segenap bangsa Indonesia, khususnya Aceh, untuk menjaga perdamaian serta membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran, dan keadilan demi keutuhan NKRI.

Sehingga nilai-nilai yang dikandung Pancasila ini terus terjaga eksistensinya dan terinternalisasi didalam diri setiap warga bangsa sehingga tidak gampang terprovokasi pihak luar.[]

Penulis adalah Mahasiswa KPI pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

 

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS