BANDA ACEH | ACEH INFO – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Iman Murahman menyebutkan, kurangnya sosialisasi menjadi kendala dan salah satu faktor rendahnya realisasi cakupan imunisasi dalam menjalankan progam Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Serambi Makkah.
“Memang yang pertama untuk capaian nantinya akan diharapkan maksimal adalah karena memang kurangnya sosialisasi,” kata Iman, pada Rabu, 8 Juni 2022.
Dia menyampaikan, banyak orang tua anak tidak mengetahui adanya program yang telah berjalan mulai pertengahan Mei dan akan berakhir pada Juni 2022 tersebut sehingga kemudian berdampak terhadap pencapaian dari program itu.
Tidak hanya karena kurangnya sosialisasi, faktor lain yang menjadi kendala di lapangan dalam menjalankan program BIAN yakni masih minimnya pemahaman masyarakat akan pentingnya membawa anak untuk imunisasi hingga lengkap.
Mulai dari imunisasi polio tetes atau oral polio vaccine (OPV), imunisasi polio suntik atau inactivated polio vaccine (IPV), imunisasi campak rubella, serta imunisasi DPTHBHib.
Padahal seharusnya, para orang tua anak maupun keluarganya harus mengetahui manfaat dari masing-masing imunisasi tersebut. Mengingat beberapa penyakit seperti difteri, campak, pertusis, dan lainnya bisa menyerang anak jika tidak diimunisasi.
“Vaksin dapat mencegah beberapa penyakit menular berbahaya. Contoh Penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu campak, polio, hepatitis B, tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, influenza, kankerserviks yang disebabkan infeksi virus HPV, dan sebagainya,” ungkap Iman.
Faktor ketiga, dikatakan kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, dikarenakan adanya keragu-raguan dari orang tua setelah anaknya diimunisasi. Beredarnya berita dampak negatif pascaimunisasi diakui juga menjadi kendala.
“Nanti akan demam atau kejadian-kejadian lainnya sehingga tidak mau membawa anaknya untuk diimunisasi,” ucap Iman.
Guna mengatasi tiga faktor yang menjadi kendala dalam realiasi jalannya program BIAN, Dinas Kesehatan Provinsi Aceh berharap adanya peran dari berbagai pihak. Tidak hanya pejabat pengambil kebijakan, namun juga sampai perangkat desa hingga orang tua anak.
“Mudah-mudahan dengan sosialisasi bisa kita tingkatkan terus sehingga mereka akan tahu bahwa ini ada Bulan Imunisasi Anak Nasional,” harapnya.[]
PEWARTA: MUHAMMAD