25.9 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

Lestarikan Kebudayaan Melayu, Disbudpar Aceh Gelar Melayu Raya Art Festival 2022

LANGSA | ACEH INFO – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar Melayu Raya Art Festival 2022, Minggu, 20 November 2022, di Aula Serbaguna PLN.

Kegiatan itu bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan Melayu kepada generasi muda,

Kegiatan yang dibuka oleh Asisten III Pemko Langsa Junaidi mengusung tema “Eksistensi Budaya Melayu” dengan konten kegiatan yaitu, apresiasi suara Melayu, seminar dan eksebisi Melayu.

Melayu Raya Art Festival 2022 dihadiri oleh Forkopimda Langsa, Ketua PKK Kota Langsa, Cut Safrida, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh diwakili oleh Sub Koordinator Bahasa, Azizar Mansyah dan komunitas – komunitas kesenian serta para undangan lainnya.

Sementara narasumber untuk kegiatan Melayu Raya Art Festival 2022 tersebut yakni Akademisi Tari. Rika Restella, Dosen Seni Tari Unimed, Dilinar Adlin dan pemerhati budaya, Syafrizal.

Rika Restella, dalam materinya yang berjudul Eksistensi Tari Melayu, menjabarkan bahwa keberadaan sebuah kebudayaan atau menjaga budaya yang pernah ada sehingga tidak hilang atau punah. Istilah eksistensi bisa diartikan dari berbagai sudut pandang, tergantung konteks yang dibicarakan.

Eksistensi adalah keberadaan atau keaktifan sesuatu, baik itu sebuah karya atau pencipta karya itu sendiri. Eksistensi tidak bersifat kaku dan terhenti, melainkan lentur dan mengalami perkembangan atau sebaliknya kemunduran, tergantung pada kemampuan dalam mengaktualisasikan potensi-potensinya.

“Tari Melayu merupakan salah satu unsur dari kebudayaan, yang keberadaannya harus dijaga agar tidak punah,” ujar Rika.

Untuk menjaga keberadaan tari tersebut, maka perlunya peran para pelaku seni dan sekelompok masyarakat dalam mewarisi sebuah tarian secara turun-menurun dari generasi ke generasi, sehingga tari itu tidak akan punah dan tetap terus ada,” imbuhnya.

Syafrizal dengan materinya berjudul Eksistensi Kebudayaan Melayu Dikalangan Milenial Kota Langsa, menyampaikan bahwa perlunya diselenggara event – event seperti ini guna mengenalkan kebudayaan Melayu kepada generasi muda saat ini.

Sementara, Dilinar Adlin, dengan materinya berjudul Eksistensi Kebudayaan Melayu Dikalangan milenial, menjabarkan bahwa kebudayaan melayu merupakan kebudayaan yang melekat pada bangsa sejak dulu dan merupakan kebudayaan nusantara.

Kebudayaan melayu merupakan salah satu pilar penopang kebudayaan nasional khususnya Indonesia dan kebudayaan dunia umumnya, di samping aneka budaya lainnya. Budaya Melayu tumbuh subur dan kental di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

“Budaya melayu identik dengan agama, bahasa, dan adat-istiadat. Pada dasarnya tiap kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu ide, aktivitas dan artefak,” ungkapnya.

Dikatakannya, ras melayu polinesia terdiri dari banyak suku bangsa atau suku dalam konteks rumpun bangsa besar. Indonesia merupakan sebuah masyarakat majemuk (plural siciety) yaitu masyarakat yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang disatukan oleh sistem nasional menjadi sebuah bangsa negara.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh diwakili oleh Sub Koordinator Bahasa, Azizar Mansyah, dalam penutup kegiatan tersebut menyampaikan ucapan terimakasih kepada panitia pelaksana yang telah melaksanakan kegiatan tersebut dengan sukses.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan eksistensi generasi milenial Kota Langsa dalam mengenal kebudayaan Melayu,” ucap Aziz.

Adapun pemenang konten Apresiasi Suara Melayu sebagai juara pertama diraih oleh Faisal Murba. Juara kedua diraih Romi, juara ketiga diraih Ulya dan untuk juara keempat diraih M. Sabi.[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS