25.8 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

LMND Aceh Kecam Tindakan Represif Polisi terhadap Massa Aksi

BANDA ACEH | ACEH INFO – Eksekutif Wilayah Aceh Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW LMND Aceh) mengecam tindakan represif aparat kepolisian terhadap massa aksi di Banda Aceh, Kamis, 14 April 2022.

Polisi yang mengamankan aksi Front Mahasiswa dan Rakyat Aceh Menggugat di halaman Kantor Gubernur Aceh tersebut diduga berlaku brutal terhadap demonstran.

Ketua Eksekutif Wilayah LMND Aceh, Martha Beruh dalam siaran persnya mengatakan, ada lima massa aksi yang sempat ditahan oleh pihak kepolisian. Dua di antaranya Pengurus LMND Aceh, yakni Iswandi dan Eri Ezi.

“Dua Pengurus LMND Aceh sempat ditahan, yakni Iswandi selaku Ketua Departemen Kajian dan Bacaran, dan Eri Ezi selaku ketua Departemen Agitasi dan Propaganda Politik. Namun tidak berselang lama yang ditahan langsung dibebaskan,” ujarnya.

Menurut Martha, aksi yang dilakukan Front Mahasiswa dan Rakyat Aceh Menggugat tersebut merupakan lanjutan dari aksi pada 11 April 2022 lalu.

“Dalam aksi tersebut banyak kawan-kawan yang terluka akibat tindakan represif dari pihak kepolisian, dan pemukulan pun sempat terjadi kepada kawan-kawan yang ditahan pada saat diinterogasi oleh pihak kepolisian,” ungkap Martha.

Martha juga menjelaskan, tindakan represif aparat negara seperti ini bukanlah hal baru di Aceh. Pihaknya sangat sering mendapat tindakan arogansi dan represif dari pihak kepolisian saat melakukan aksi demonstrasi.

“Ini menunjukkan telah terjadi krisis demokrasi di Aceh, menyampaikan pendapat di muka umum bukanlah suatu tindakan kriminal, menyampaikan pendapat di muka umum jelas dilindungi undang-undang,” ucapnya.

Lebih lanjut, LMND Aceh meminta Propam Polri untuk menindak tegas oknum polisi yang melakukan tindakan represif terhadap masa aksi di kantor gebernur pada Kamis kemarin.

LMND juga meminta kepada Gurbernur Aceh untuk menggubris tuntutan yang dibawa massa aksi. Dia mengancam jika Gubernur Aceh tidak merespon tuntutan demonstran, maka pihaknya akan menginisiasi gerakan yang lebih besar di masa mendatang.

Sebelumnya, aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa di kantor Gubernur Aceh berjalan damai. Massa aksi juga melakukan orasi politik secara bergantian. Namun, saat meminta Gurbernur Aceh keluar untuk menerima petisi mereka, Nova Iriansyah diduga enggan menemui massa.

Hal ini memicu emosi para demonstran dan membuat mereka mencoba untuk masuk ke dalam. Keinginan tersebut kemudian dihadang petugas, sehingga aksi saling dorong pun terjadi yang berujung pada tindakan represif dari aparat kepolisian.[]

WARTAWAN: MAULIDI ALFATA

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS