27.2 C
Banda Aceh
spot_img
spot_img

TERKINI

LPPM Unsam Gerakan Kelompok Usaha BHOI Manyak Payed Terapkan Manajemen Bisnis

ACEH TAMIANG | ACEH INFO – LPPM Universitas Samudra (Unsam) menggerakan kelompok usaha BHOI Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang dengan penerapan manajemen bisnis.

Pemberdayaan kelompok usaha BHOI tradisional melalui manajemen bisnis di Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang merupakan satu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing kelompok usaha bhoi tradisional dalam menghadapi tantangan bisnis modern.

Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak 26 hingga 27 Agustus 2024, di Aula Kantor Camat Kecamatan Manyak Payed, dengan tim pelaksana dari LPPM-Universitas Samudra yakni Zulkarnen Mora, Mayang Murni dan Bustami.

Acara itu dibuka langsung Sekretaris Camat Kecamatan Manyak Payed, Muslim Budiman

Muslim menyampaikan, ada dua konsep utama yang harus ditaati oleh peserta pelatihan, sehingga usaha akan berhasil dan BHOI merupakan salah satu alternatif usaha untuk menghasilkan uang di Kampung Pahlawan.

Gunakan tekhnologi seperti handphone untuk memfasilitasi usaha bukan hanya untuk hiburan semata.

Tumbuhkan semangat edukasi ini untuk menambah pengalaman bisnis, sehingga bisa menghasilkan penambah kesejahteraan dan pendapat keluarga yang nantinya bisa menyekolakan anak hingga ke perguruan tinggi.

Lppm Unsam Gerakan Kelompok Usaha Bhoi Manyak Payed Terapkan Manajemen Bisnis
Tim lppm unsam memberikan bimbingan kepada kelompok usaha bhoi. Foto: kiriman untuk acehinfo. Id.

“Pengalaman saya mencari kerja susah. Maka dari itu manfaatkan kesempatan yang langka ini untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dari dosen-dosen atau Tim PKM Universitas Samudra ini seefektif mungkin,” ujarnya.

Dalam prakteknya, pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan manajemen bisnis kepada kelompok usaha BHOI tradisional yang dikerjakan ibu-ibu rumah tangga yang berasal dari Kampung Pahlawan.

Menurut Sekcam, anggota kelompok BHOI Matang Gelugur menyadari bahwa usaha mereka saat ini masih jalan di tempat. Meskipun, Datok Penghulu Kampung Pahlawan, Rusli, telah memberikan dukungan baik moril dan materi yang tak henti-hentinya.

“Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional, pengelolaan keuangan, pemasaran dan pengembangan produk,” ungkapnya.

Zulkarnen Mora didampingi Bustami, menjelaskan, bahwa bentuk kegiatan yang akan dilakukan meliputi pelatihan dan bimbingan langsung dengan Kelompok Usaha BHOI tradisional yang terdapat di Kampong Pahlawan, Kecamatan Manyak Payed.

Pelatihan ini mengcover berbagai aspek manajemen bisnis, seperti perencanaan strategis pemasaran produk dengan pendekatan kemasan bermerk (baranding) dan pemahaman dalam mengelola keuangan usaha kelompok bhoi.

Lanjut Zulkarnen, usaha BHOI ini merupakan usaha yang menjanjikan disebabkan oleh keunikan dan tentu berbeda baik rasanya maupun tampilan produknya dengan produk sejenis.

Karenanya, sudah sepantasnya perlu diberikan identitas berupa merk sehingga bolu ini akan mudah dikenali dan diminati oleh konsumen baik di pasar nyata ataupun di pasar maya.

Ia menegaskan, branding dalam membangun citra dan nilai tambah bagi produk Kelompok Usaha BHOI tradisional sangat penting. Peserta juga dilatih tentang strategi pemasaran yang efektif, termasuk penggunaan media sosial, promosi dan kerja sama dengan pihak lain.

“Dengan pemasaran branding yang baik, diharapkan produk Kelompok Usaha BHOI tradisional dapat dikenal secara luas dan memiliki daya tarik yang tinggi di pasaran,” ucap Zulkarnen, kepada acehinfo.id.

Sementara itu, untuk mendukung agar usaha ini tetap survive perlu juga menguasai tentang bagaimana pengelolaan keuangannya, termasuuk menguasai harga pokok penjualan serta manajemen keuangan BHOI yang dicatat secara prodencial dan akuntabel.

“Sehingga anggota tahu naik-turunya transaksi bisnis mereka melalui profitabilitas yang mereka peroleh setiap akhir periodenya,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Mayang Murni didampimgi Maulana Rahaman, menyebutkan, model bisnis yang akan diterapkan dalam kegiatan ini adalah model kemitraan. Kelompok Usaha BHOI tradisional akan bekerja sama dengan LPPM-Universitas Samudra dalam mengembangkan bisnis mereka.

Melalui kemitraan ini, kelompok usaha akan mendapatkan akses ke pengetahuan dan sumber daya yang dimiliki dari LPPM-Universitas Samudra, seperti research and development, pengembangan produk dan pemasaran berjenjang.

“Dengan adanya kemitraan ini, diharapkan Kelompok Usaha BHOI tradisional dapat mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan dalan meningkatkan pangsa pasar,” katanya lagi.

Sambungnya, dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Kelompok Usaha BHOI tradisional di Kecamatan Manyak Payed dapat menjadi lebih mandiri, kompetitif, dan berkelanjutan.

Datok Penghulu Kampung Pahlawan, Rusli, mengharapkan melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan manajemen bisnis, serta penerapan model bisnis dan pemasaran branding yang efektif.

“Saya mengharapkan Kelompok Usaha BHOI tradisional dapat menghadapi tantangan bisnis modern dan mencapai kesuksesan yang lebih besar,” harapanya.[]

 

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS