28.2 C
Banda Aceh

TERKINI

spot_img

POPULER

Masjid Harun Keuchik Leumik

BANDA ACEH | ACEH INFO – Masjid itu berukuran 34 x 22 meter persegi. Ada satu kubah besar yang diapit empat kubah kecil di sekelilingnya. Satu menara yang berfungsi tempat meletakkan corong atau pengeras suara menjulang tinggi di sampingnya.

Kubah masjid yang berbentuk bawang separuh itu dihiasi ornamen. Warna kubah dan bagian atas masjid itu juga cenderung camel dan cream. Pun secara sepintas jika dilihat dari kejauhan berwarna keemasan. Sementara desain masjid yang dipilih bergaya Timur Tengah, di beberapa bagian arstiketurnya seperti Masjid Nabawi yang ada di Madinah. Namun di beberapa sisi juga terlihat seni arsitektur bangunan khas Cordova di Spanyol.

Inilah Masjid Haji Keuchik Leumik, masjid yang dibangun dari dana pribadi keluarga saudagar emas tersohor di Lamseupeung itu. Masjid ini dibangun di atas tanah kosong seluas 2.500 meter persegi. Letaknya di Desa Lamseupeung, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh. Bangunan yang kini menjadi salah satu tujuan wisata religi itu berada tepat di dalam kompleks Balai Pengajian Haji Keuchik Leumik yang total luas lahan mencapai 3.500 meter. Letaknya terpaut sepelemparan batu dari Krueng Aceh, yang telah lama menjadi landmark daerah Aceh.

Seperti namanya, masjid tersebut merupakan milik keluarga Haji keuchik Leumik yang dibangun oleh sang anak, Haji Harun. Meski dana pembangunan berasal dari kantong keluarga saudagar emas itu, akan tetapi masjid ini dimanfaatkan untuk seluruh masyarakat.

Peletakan batu pertama pembangunan masjid dilakukan pada 19 Juli 2016. Sementara lama pengerjaan Masjid Keuchik Leumik memakan waktu 29 bulan. Para pekerja pembangunan masjid yang dilibatkan berasal dari Aceh, Sumatera Utara bahkan dari Jawa.

Untuk menambah keindahan bangunan, para pengelola kemudian menanam beberapa pohon kurma di halaman Masjid Keuchik Leumik.

Pembangunan Masjid Keuchik Leumik selesai pada 28 Jauari 2019. Setelah masjid tersebut dibuka untuk umum, saban pelaksanaan salat lima waktu kerap dipenuhi jamaah. Selain salat berjamaah, masjid ini juga sering mengadakan pengajian yang diisi oleh dua ulama Aceh; Ustadz Masrul Aidi dan Teungku Asnawi Ulee Titi.

Selain pengajian, di masjid ini juga sering digelar zikir pada Jumat malam di awal bulan. Para peserta zikir merupakan warga Banda Aceh dan Aceh Besar.

Meskipun proses pembangunan relatif cepat, tetapi Haji Harun membutuhkan waktu selama 20 tahun untuk memulai pengerjaan masjid nan indah itu. Proses pembangunan pada awalnya terkendala lahan. Namun pada suatu waktu, Haji Harun Keuchik Leumik mendapat inspirasi setelah melihat lahan kosong di sekitar Balai Pengajian milik keluarganya.

Hingga saat ini, keluarga besar Haji Keuchik Leumik merahasiakan jumlah total dana untuk pembangunan masjid tersebut. Semua itu dijaga dengan baik oleh keluarga Haji Harun sesuai wasiat sang pembangun yang kini telah menghadap sang ilahi.[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img