BANDA ACEH | ACEH INFO – Tim Samurai Biru, Jepang, harus puas bermain di babak 16 besar. Asa mereka untuk melangkah lebih jauh di Piala Dunia 2022 Qatar justru pupus usai kalah dari Kroasia, lewat drama adu penalti.

Jepang yang tampil disiplin sejak awal pertandingan berhasil unggul terlebih dulul lewat gol Daizen Maeda jelang akhir babak pertama. Pemain Jepang kelahiran 20 Oktober 1997 tersebut berhasil memanfaatkan peluang dengan sontekan manis yang menggetarkan gawang Dominik Livakovic.

Gol itu membuat pendukung Jepang di Stadion Al Janoub, Kota Al Wakrah, Qatar, pun bergemuruh. Teriakan-teriakan ‘banzai’ sayup-sayup terdengar di antara pekikan kemenangan lainnya.

Namun, pesta kemenangan Jepang hanya sesaat. Memasuki babak kedua, tepatnya di menit 55, Kroasia berhasil menyamakan kedudukan lewat sundulan Ivan Perisic. Skor menjadi imbang 1-1 hingga babak perpanjangan waktu. Kedudukan seimbang ini membuat kedua tim nasional tersebut harus melalui sesi adu penalti untuk menentukan pemenang.

Pemain Jepang yang menujukkan performa di atas rata-rata sejak perhelatan Piala Dunia 2022 Qatar tidak mampu berbuat banyak dalam adu penalti. Sepakan Takumi Minamino, Kaoru Mitoma, dan kapten Maya Yoshida justru dapat dibendung kiper Kroasia, Dominik Livakovic. Hanya tendangan Takuma Asano yang berhasil merobek jala gawang Kroasia pada pertandingan tersebut.

“Kami tidak bisa menembus babak 16 besar dan tidak bisa melihat pemandangan baru. Kami menang melawan Jerman dan Spanyol yang pernah menjadi juara dunia,” kata pelatih kepala Timnas Jepang, Hajime Moriyasu.

Hajime menyebutkan saat ini para pemain Jepang telah menunjukkan era baru sepak bola dari negeri Sakura. Mereka, kata dia, harus menggunakan perasaan ini supaya kesal. “Dan semakin berupaya menang lain kali,” katanya.

Performa Tim Jepang di lapangan hijau turut diakui pelatih Kroasia, Zlatko Dalic. Dilansir dari bbc.co.uk, dia mengakui Kroasia sempat kesulitan menjalani pertandingan saat melawan Jepang yang pemainnya penuh semangat, agresif dan luar biasa tangguh.

“Kami tidak bisa dominan dan menciptakan serangan balik di babak pertama. Kami stabil di babak kedua dan menunjukkan kekuatan karakter,” kata Zlatko Dalic.[]