30.6 C
Banda Aceh
spot_img
spot_img

TERKINI

POPULER

Menikmati Monolog Sebelum Sarapan

JARUM JAM menunjukkan pukul 20.15 ketika Aceh Info sampai di Taman Seni dan Budaya Aceh yang terletak di Jalan Teuku Umar, Sukaramai, Banda Aceh. Puluhan kendaraan bermotor yang berderet di kawasan taman tersebut seakan memberi isyarat mengenai pertunjukan seni teater yang akan digelar malam itu.

Dari kejauhan terlihat kerumunan orang telah memadati bagian depan gedung teater. Sesampainya disana, para tamu disambut dua meja registrasi yang terpisah antara laki-laki dan perempuan.

“Untuk harga tiket presalenya sebesar Rp 30 ribu, tapi untuk pembelian on the spot harga tiketnya Rp 50 ribu ya,” ujarnya ketika ditanyai mengenai harga tiket masuk pertunjukan seni teater tersebut.

Setelah membeli tiket, panitia mengarahkan masuk ke ruang pertunjukan yang cukup luas untuk menampung sekitar 200 orang. Setelah menunggu sekitar 15 menit, acara dibuka oleh MC pada pukul 20.45 dengan penjelasan aturan serta teknis pelaksanaan pertunjukan tersebut.

“Selamat datang teman-teman sekalian pada pertunjukan teater Panggung Monolog 1/3 ‘Sebelum Sarapan’ yang merupakan kolaborasi Telaga Art dengan Teater Rongsokan,” sambut MC pada pembukaan Panggung Monolog 1/3 ‘Sebelum Sarapan’, Senin, 3 Oktober 2022.

Teater monolog 1/3 ‘Sebelum Sarapan’ merupakan pertunjukan dengan menggunakan satu naskah drama satu babak karya Eugene O’neill yang berjudul Before Breakfast. Pertunjukan ini dibawakan oleh tiga orang aktor dengan arahan tiga orang sutradara pada satu panggung.

Monolog 1/3 ‘Sebelum Sarapan’ berlatarkan suasana pagi hari pada sebuah rumah yang dihuni oleh sepasang suami istri. Pertunjukan dimulai dengan monolog seorang istri yang baru bangun tidur dalam keadaan frustasi karena harus kembali menghadapi realita hidup dalam jurang kemiskinan serta pernikahan yang tidak bahagia. Penyebabnya tak lain dan tak bukan ialah sang suami yang merupakan seorang pemalas, pemabuk dan tidak setia.

Kendati memiliki naskah yang sama, para aktor, sutradara serta seluruh tim yang terkait berhasil menunjukan potensi dan keunikan tersendiri sehingga pertunjukkan ini menjadi menarik untuk dinikmati penonton.

Pertunjukan pertama yang diperankan oleh Putri Tasya Diana dan disutradarai oleh Mustafa Kamal memberi kesan cerita orisinal dari naskah ‘Sebelum Sarapan’. Berbeda dengan pertunjukan sebelumnya, pertunjukan yang dipentaskan oleh Ismatul Rahmi dan disutradarai oleh Dendi Swarandanu membawakan cerita dengan lebih ekspresif dan kreatif. Selain itu terdapat sisipan humor, penerapan bahasa Aceh dan memiliki ending paling berbeda dibanding dua pertunjukan lainnya.

Panggung monolog 1/3 ‘Sebelum Sarapan’ ditutup pada pukul 23.30 WIB dengan pertunjukan terakhir yang dibawakan oleh Rifqah Basyirah dan disutradarai oleh Muhammad Kadafi. Pertunjukan terakhir memberi keunikan tersendiri dengan penggunaan bahasa dengan logat Medan yang terkesan atraktif dan jenaka. Kejeniusan aktor dalam berimprovisasi juga menjadi nilai tambah pertunjukan tersebut.[]

PEWARTA: CUT KHAYLA ZAHRA

EDITOR: BOY NASHRUDDIN AGUS

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI