JAKARTA I INFO ACEH – Anggota Komisi III DPR-RI, Nasir Djamil meminta Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), untuk mengungkap dugaan kasus korupsi dana Otsus di Aceh. Ia menyayangkan hampir Rp 80 Triliun dana Otsus Aceh telah dikucurkan, namun kesejahteraan rakyat Aceh masih jauh panggang dari api.
“Jauh panggang dari api, itu terhadap kesejahteraan rakyat Aceh sampai saat ini meskipun dana Otsus sudah dikucurkan hampir Rp 80 triliun tapi belum mampu membangkitkan ekonomi masyarakat Aceh,” terang Nasir Djamil.
Hal itu disampaikan oleh Nasir Djamil, S.Ag, M.Si, pada Rapat Kerja (Raker) dengan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia di ruang persidangan, Rabu, 26 Januari 2022.
“Aceh salah satu Provinsi yang memiliki predikat dana Otsus, namun sampai saat ini belum mampu mendongkrak ekonomi masyarakat disana bahkan terkadang terjadi isu korupsi yang sangat merugikan masyarakat,” ujar Nasir
“Untuk itu, saya mewakili masyarakat Aceh meminta KPK agar mengungkap kasus dugaan korupsi dana otsus yang sudah dikucurkan lebih kurang 80 triliun,” tegas Nasir Djamil kepada pimpinan KPK RI dalam ruang persidangan.
Nasir menambahkan bahwa hal itu nasib masyarakat Aceh dengan dana otsus yang besar diberikan tetapi hingga saat ini belum mampu mensejahterakan masyarakat dan bahkan tidak mampu membangkitkan ekonomi masyarakat disana yang seharusnya dilihat dari dana yang dikucurkan sudah sepantasnya masyarakat tidak lagi menampilkan nasibnya.
“Segera dengan segera pak agar dugaan korupsi terjadi segera dituntaskan karena harapan banyak masyarakat Aceh KPK, apalagi sebelumnya KPK sudah datang ke Aceh belum bisa menjawab harapan masyarakat untuk dugaan korupsi,” terang Nasir.
Hampir 80 Triliun Dana Otsus Belum Bisa Mensejahterakan Rakyat, Nasir Djamil Minta KPK Tuntaskan Dugaan Kasus Korupsi di Aceh.
Selain itu, Usai Rapat Dengar Pendapat dengan KPK, Nasir Djamil menyempatkan diri berbincang dengan Wakil Ketua KPK Alex Marwata dan Ketua KPK Firli Bahuri. Ia menambahkan soal dugaan tindak pidana korupsi di Aceh agar segera dituntaskan mengingat sangat banyak masyarakat yang dirugikan dari kasus ini.
PENULIS : FERIZAL HASANÂ
