27.4 C
Banda Aceh
spot_img
spot_img

TERKINI

POPULER

Pabrik Gula Terbesar di Aceh Kini Jadi Besi Tua

Pabrik itu pernah menjadi penghasil gula terbesar di Indonesia. Awalnya dirintis oleh perusahaan Belanda, kemudian mati di tangan Indonesia setelah beroperasi puluhan tahun.

+++

SEPANJANG jalan mudah menemukan batu kasar berdebu. Kendaraan yang banyak lewat adalah truk pengangkut tandan sawit milik perusahaan PTPN I dan lalu lalang sepeda motor milik warga setempat.

Begitulah suasana menuju ke Pabrik Gula Tjot Girek di Desa Cot Girek, Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara. Pabrik raksasa ini berlokasi  sekitar 15 kilometer dari arah Lhoksukon, 35 kilometer dari Kota Lhokseumawe, dan 200 km dari Medan, Provinsi Sumatera Utara.

Di masa kejayaannya, pabrik ini adalah satu di antara penghasil gula terbesar di Indonesia.

Menurut data yang dikutip dari buku terbitan Badan Khusus Perusahaan Negara Perkebunan, berjudul “Pendjelasan Ringkas Pabrik Gula Tjot Girek”, maka disebutkan awalnya pabrik itu merupakan milik dari perusahaan peninggalan Belanda.

Saat itu Consesmionnaris pertamanya bernama Schwaamhuyzer. Dia diangkat berdasarkan Surat Keputusan Gueverneur van Atjeh en Onderherigheden tanggal 30 Desember 1919.

Sehingga hak konsensi pabrik gula Tjot Girek tersebut, berganti menjadi NV Cultuur My Lhoksukon. Perpindahan ini dilakukan melalui surat keputusan Gueverneur van Atjeh en Onderherigheden pada 22 Februari 1930, dan 14 Desember 1932.

Memasuki fase masa kemerdekaan, pemerintah gencar menasionalisasikan aset, sehingga sejumlah perusahaan asing tersebut bisa dikuasai termasuk Pabrik Gula Tjot Girek salah satunya.

Nasionalisasi  Pabrik Gula Tjot Girek tersebut dilakukan pada 1 Oktober 1952. Kala itu, NV Cultuur My Lhoksukon melepaskan asetnya kepada Pemerintah Indonesia melalui Perusahaan Perkebunan Negara (PPN).

Akhir 1964, paket mesin dan peralatan tahap pertama dari Polandia mulai datang ke Indonesia melalui pelabuhan Belawan dan Lhokseumawe. Khusus untuk hal tersebut sebuah dermaga dari kayu sepanjang 95 meter dibangun di pelabuhan Lhokseumawe. Dermaga tersebut dibantu dengan sebuah crane dari Pertamina untuk keperluan handling mesin dan peralatan yang beratnya mencapai 25 ton.

Kegiatan handling di dermaga pelabuhan Belawan maupun Lhokseumawe, dinyatakan lengkap pada 1967, dengan total handling sebesar 17 ribu ton.

Pembangunan fisik pabrik itu selesai dibangun pada pertengahan Agustus 1970, dan secara resmi dinyatakan siap secara operasional pada Senin, 31 Agustus 1970 pukul 14.15 WIB, yaitu saat dimulai giling percobaan pertama.

Untuk pengerjaanya telah memakan waktu sebanyak enam tahun, hal tersebut dikarenakan rumitnya sumber pendanaan sehingga permasalahan sumber pendanaan baru terselesaikan pada pertengahan tahun 1968.

Akhirnya  pabrik itu diresmikan penggunaannya oleh Menko Ekuin Sri Sultan Hamengkobowono IX, pada 19 September 1970. Pembangunan pabrik gula di Aceh merupakan bagian dari perjanjian bilateral ekonomi antara Indonesia dan Polandia, yang ditandatangani di Jakarta pada 11 Agustus 1961.

Saat itu Waperdam Chairul Saleh sebagai Wakil Republik Indonesia dan Menteri Negara Republik Rakyat Polandia, Prof Dr Witold Trampezynski. Sebagai tindak lanjut perjanjian tersebut, pada 30 November 1962 diterbitkan sebuat kontrak pengadaan pabrik gula antara Pemerintah Republik Indonesia.

Bukan hanya itu saja, Pabrik Gula Tjot Girek juga pernah dikunjungi Presiden Soeharto pada Mei 1970. Saat itu masyarakat Aceh sangat bangga dengan hadirnya pabrik raksasa tersebut dan dinilai mampu menopang perekonomian Aceh.

Pada saat diresmikan, luas konsesi “Pabrik Gula Tjot Girek” adalah 7.890 Ha, dengan luas kebun karet 427 Ha, komplek perumahan 200 Ha, perumahan di afdelimg 100 Ha, kompleks pabrik 40 Ha, tempat penampungan air 258 HA, saluran air 125 Ha,  areal berbukit tidak dapat dipergunakan untuk tanaman tebu 4.240 Ha, dan luas areal yang dapat dipakai untuk tanaman tebu 2.500 Ha.

Tenaga kerja pada saat pabrik diresmikan mencapai 1.145 orang, dengan rincian, pimpinan sebanyak dua orang,  bagian TUK  26 orang, bagian instalasi 378 orang, bagian tanaman 122 orang, sub bagian teknik sipil 131 orang, sub bagian angkutan 123 orang, dan sub bagian irigasi  14 orang.

Selanjutnya tenaga kerja sub bagian research dan sub bagian mekanisasi 66 orang, bagian tekhnologi 65 orang, bagian Umum 129 orang, keamanan 40 orang, usaha sampingan 147 orang,  dan guru negeri  sebanyak sembilan orang. Selama giling ditambah dengan tenaga musiman tanaman sebanyak 600 orang dan pekerja pabrik  400 orang.

Siapa sangka, pabrik raksasa ini berhenti beroperasi pada 1985. Tidak ada data jelas mengapa perusahaan ini sampai harus tutup. Namun berdasarkan penelitian Dian Verlinda F dalam skripsinya berjudul “Kehidupan Sosial Ekonomi Buruh Pabrik Gula Cot Girek Aceh Utara, 1970-1986” disebutkan pabrik tersebut mengalami kebangkrutan. Pemicunya dilatarbelakangi dengan kedatangan buruh dalam jumlah besar dari Pulau Jawa.

Pada awalnya, kedatangan tenaga operasional dari program transmigrasi ini berhasil meningkatkan penanaman tebu dari 600 Ha menjadi 906,6 Ha. Namun, beban gaji pekerja yang terlalu besar diduga membuat pabrik megah itu kemudian gulung tikar. Saat itu, upah buruh di pabrik gula ini relatif tinggi dengan upah sebesar Rp 1.200 per harinya atau Rp 37.200 jika dikalkulasikan dalam satu bulan kerja. Sementara mandor digaji sebesar Rp 1.600 per hari atau setara Rp 48.000 per bulannya.

Dari penelitian mahasiswa pendidikan Sejarah USK tersebut diketahui Pabrik Gula Tjot Girek sempat berutang sejumlah Rp 44.359 untuk kebutuhan operasionalnya. Di sisi lain, kebutuhan lahan pabrik untuk pengembangan lahan justru tidak terpenuhi. Apalagi tingkat rendemen tebu rendah, ditambah lemahnya pengawasan dalam sistem dan manajemen perusahaan.

Dengan segala kendala tersebut, Pabrik Gila Tjot Girek akhirnya benar-benar berhenti beroperasi pada tahu 1986. Kemegahan bangunan pabrik gula tersebut kini menjadi besi tua. Menyisakan jejak kejayaan masa lalu.[]

EDITOR: BOY NASHRUDDIN AGUS

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI