ACEH UTARA | ACEH INFO – Rumah Sakit Prima Inti Medika, Aceh Utara, diduga menolak pasien yang ingin melakukan operasi Caesar dan keluarga pasien mengaku sangat kecewa dengan pelayanan rumah sakit itu.
Hamdani merupakan keluarga pasien mengatakan, pada Kamis 14 Juli 2022 malam, ia membawa istrinya Rika Maulina, merupakan warga Desa Ulee Reuleung, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, dengan menggunakan mobil ambulans ke rumah sakit tersebut.
“Kalau memang kamar untuk rawat inap sudah penuh,maka perawatnya bisa beritahu secara baik-baik, bahkan petugas bilang kepada kami jika tidak sabar cari aja rumah sakit lain,” ujar Hamdani, Senin, 18 Juli 2022.
Hamdani menambahkan, kala itu kondisi istrinya memang sangat membutuhkan tindakan medis, sementara petugas rumah sakit tersebut juga tidak melihat bagaimana kondisi istrinya yang masih berada di dalam ambulans.
Karena kondisinya memang sedang dalam membutuhkan tindakan medis, sehingga ia memutuskan untuk membawa istrinya itu ke Rumah Sakit Arun Lhokseumawe dan langsung ditangani di ruang IGD.
“Setelah ditangani selama satu jam di ruang IGD, maka langsung dilakukan operasi. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, istri dan anak saya sehat,” tutur Hamdani.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Prima Inti Medika, Aceh Utara, Mardani tidak menjawab ketika dikonfirmasi melalui telepon seluler dan juga tidak membalas pesan yang dikirim.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Rumah Sakit Umum Prima Inti Medika, Aceh Utara diduga menolak pasien yang ingin melakukan operasi Caesar dan sempat terjadi adu mulut dengan petugas rumah sakit tersebut.
Sopir ambulans yang mengantarkan pasien tersebut, Fauzan mengatakan, dirinya dan keluarga pasien sangat kecewa dengan sikap dari pihak rumah sakit, yang tidak melayani pasien dengan baik.
“Kami sangat menyesal dan kecewa dengan tindakan petugas medis yang berada di ruang UGD Rumah Sakit Prima Inti Medika ini, padahal pasien yang saya bawa itu tidak bisa lagi melahirkan secara normal, harus dilakukan secara operasi,” ujar Fauzan, Sabtu, 16 Juli 2022.
Editor: M. Agam Khalilullah
