Sabang | Acehinfo – Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) menggelar pelatihan peningkatan keterampilan bagi para pemandu wisata selam di Sabang, Aceh, pada 2–3 Juni 2025. Kegiatan ini menyasar anggota Pokdarwis Perkumpulan Teupin Layue View Gampong Iboih, dengan fokus pada tiga bidang strategis: fotografi bawah air, pelayanan prima, dan kemampuan Bahasa Inggris.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Gampong Iboih ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat PNJ. Di hari pertama, peserta mendapat pembekalan teori pelayanan prima dan komunikasi berbahasa Inggris dari tim dosen PNJ, serta materi fotografi bawah air oleh Syahrol Rizal—fotografer sekaligus penyelam profesional asal Aceh.
Hari kedua diisi dengan sesi praktik langsung berupa fun diving, di mana para peserta menerapkan teknik fotografi bawah laut secara langsung di perairan Sabang. “Pelatihan ini tidak hanya mengasah keterampilan teknis, tapi juga membangun kepercayaan diri dan profesionalisme para pemandu selam sebagai wajah pariwisata Indonesia,” ujar Dr. Nidia Sofa, M.Pd., Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat PNJ.
Menurut Nidia, keterampilan fotografi, pelayanan, dan komunikasi lintas budaya menjadi kunci utama dalam memberikan pengalaman berkesan bagi wisatawan, khususnya turis mancanegara. Dengan peningkatan kapasitas ini, pemandu lokal diharapkan mampu mendongkrak promosi digital destinasi Sabang dan memperluas jangkauan pasar pariwisata internasional.
Para peserta merupakan pelaku wisata aktif yang selama ini mendampingi wisatawan di berbagai spot selam Sabang. Mereka mengikuti pelatihan secara antusias dan menyambut baik pendekatan aplikatif yang ditawarkan oleh tim pengajar PNJ.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari komitmen PNJ dalam mendukung program desa wisata serta pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat. “Kami berharap dampaknya tidak hanya dirasakan secara individu, tapi juga memperkuat ekonomi lokal,” tambah Nidia.
Sabang dikenal sebagai salah satu surga selam terbaik di Indonesia. Dukungan pendidikan vokasi seperti ini dinilai krusial untuk menjaga kualitas layanan wisata dan memperkuat posisi Sabang di peta pariwisata bahari dunia.
