JAKARTA I ACEH INFO – Apa yang kita lakukan pada hari ini tak terlepas dari doa orang tua kita, doa kita sendiri, dan tak terlepas dari kehendak Allah SWT.”
Itulah prinsip hidup dan kata-kata yang tertanam dalam diri pengusaha muda asal Bireuen, Aceh, Hj Rizayati SH MM.
Presiden Direktur PT Imza Rizky Jaya Gruop ini, menjadi salah satu perempuan dari 50 perempuan inspiratif di Indonesia yang masuk dalam buku “Profil 50 Wanita Inspirasi Indonesia”.
Buku yang akan segera beredar itu, memuat cerita dan pengalaman para wanita itu sebagai sebuah ilustrasi perjuangan kaum hawa di Indonesia.
Para wanita di dalam buku tersebut merupakan figur sukses dan menjadi inspirasi banyak kalangan. Selain itu mendukung kemandirian dan optimalisasi peranan wanita dalam pembangunan termasuk mendorong penciptaan potensi yang bisa dikembangkan oleh kaumnya.
Berikut beberapa kisah Hj Rizayati, Srikandi Indonesia yang dijuluki Cut Nyak Cahaya Jeumpa.
Mendapat cacian dan makian janganlah membuat kita terus jatuh dan terpuruk, tapi harus membuat kita bangkit dan bangkit untuk membuktikan kita bisa lebih baik.
Ibaratnya sebuah cacian dan makian itu pupuk kandang yang kotor bagi tanaman, namun dia bisa membuat tanaman tersebut tumbuh lebih baik dan lebih indah.
Caci maki dan hinaan yang buruk tidak akan selamanya menjatuhkan. Jika kita bisa mengambil berbagai hal positif dari semua itu, maka semua hal buruk itu akan mengubah kita menjadi seseorang yang jauh lebih baik dan kuat dari sebelumnya.
Ada sebuah kisah nyata tentang seorang perempuan asal Tanah Rencong yang bisa berhasil bangkit dari keterpurukannya.
Rizayati wanita asal Serambi Mekkah yang hidupnya ditempa sedemikian rupa , dicaci, dihina, hingga terusir dari kampung halamannya.
Namun tetap menjadi kebanggaan kampung halamannya dan bersusah payah menunjukkan bahwa dirinya bisa membuat kampung halamannya di suatu saat nanti.
Masa Lalu yang Sulit
Hj Rizayati Kelahiran Kuta Baro (Bireuen), Aceh, 1 September 1984 ini menjadi Presiden Direktur di sebuah perusahaan multinasional PT Imza Rizky Jaya di Jakarta, yang menangani beberapa pekerjaan mulai dari bidang properti, kontraktor, dan lain sebagainya.
Namun siapa yang tahu masa lalunya dilalui dengan penuh pengalaman. Putri kedua dari lima bersaudara pasangan Abi Razali (Alm) dan Ummi Khamsiah ini, selalu menjadi bahan rundungan tetangga dan saudara-saudaranya di kampung.
Pasalnya, pada saat masih sekolah bersama-sama dengan abangnya Syahrizal (alm) karena ketidaktahuannya dia pernah mengunjungi markas persembunyian sebuah kelompok di gunung yang dicurigai sebagai pemberontakan yaitu Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Sehingga Rizayati dan abangnya waktu itu dicurigai telah menjadi kerjasama kelompok pemberontak Indonesia tersebut. Rizayati pun berusaha menuntut orangtuanya jika dia dan abangnya sama sekali tidak ada hubungan dengan kelompok tersebut.
“Orang tua sudah khawatir saya mengapa- mengapa, saya bilang ke orangtua saya sehat-sehat, selama di gunung tempat persembunyian kelompok tersebut saya alam ngaji, sempat ditawari nikah saya tidak mau karena bilang masih mau sekolah, sehingga saya diizinkan pulang untuk melanjutkan sekolah, ” ujar Rizayati.
Keluarga Rizayati memang hidup dalam keterbatasan, tetapi juga memperhatikan pentingnya pendidikan. Rizayati menempuh pendidikan dasar hingga menegah di tanah kelahirannya Bireuen yakni SD Negeri 6 Kuala, SMP Negeri 4 Kuala dan SMU Negeri 1 Peudada.
Rizayati meraih gelar Sarjana Hukum di Peguruan Tinggi Swasta Budi Luhur pada tahun 2014, kemudian RIzayati melanjutkan S2 Manajemennya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tangerang pada tahun 2016. Dan saat ini Rizayati menjadi calon Doktor dalam bidang Ekonomi Manajemen pada Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta.
Ingin mengetahui cerita lengkap Hj Rizayati, baca dalam Buku “Profil 50 Perempuan Inspirasi Indonesia” yang akan segera disalurkan ke toko-toko buku di seluruh Indonesia.
PENULIS : FERIZAL HASAN