BANDA ACEH | ACEH INFO – Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Iskandar Usman Al-Farlaky, meminta pihak Bulog Perwakilan Provinsi Aceh untuk memberi penjelasan terkait dugaan beras plastik yang meresahkan masyarakat di Aceh.
“Kita sudah banyak terima laporan dari masyarakat, bahkan ada yang kirim vidio langsung. Dalam vidio itu, masyarakat membandingkan beras yang dipanen di sawah sendiri dengan beras bantuan yang disalurkan kepada warga,” ujar Iskandar, Sabtu, 21 Oktober 2923, usai menghadiri acara assesmen BAN PT di kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Iskandar menyebutkan, berdasarkan vidio yang dikirim warga, menunjukkan bahwa perbedaan beras yang sudah dimasak yang berasal dari karung bantuan yang tertulis Bulog, maka saat dilempar membal seperti bola. Sementara beras dari hasil panen warga saat dilempar akan lengket di lantai.
“Kita mendapat laporan dari Peureulak, Aceh Timur, kemarin, Jumat, 20 Oktober 2023, kondisi ini memicu keresahan di tengah masyarakat. Apalagi vidio beredar cepat di lini media sosial dan group-group WhatsApp. Saya juga sudah sampaikan ke pihak Bulog Langsa terkait masalah ini,” terang politisi muda Partai Aceh ini.
Karena itu, sebelum keresahan di tengah masyarakat memuncak, Al-Farlaky, meminta Bulog untuk memberi penjelasan, jika beras yang beredar mengancam kesehatan, seperti dugaan masyarakat , agar segera ditarik dan diganti yang lain. Pihak penyuplai juga harus bertanggungjawab dan ditindak,” saran Iskandar.
Dia juga meminta pihak Bulog untuk dapat menguji laboratorium agar apa yang disampaikan terkait beras tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Al-Farlaky juga mendesak bulog bisa segera merespon cepat kondisi.
Sebab, saat ini masyarakat sangat membutuhkan beras bantuan tersebut yang disalurkan melalui kantor pos mengingat momen khenduri maulid
“Ada wilayah yang mereka belum panen padi, maka solusi untuk menghadapi maulid ya beras bantuan itu. Ini laporan langsung saya terima dari warga. Karena vidio dugaan beras plastik viral, masyarakat juga takut mengkonsumsinya,” tandas Iskandar Usman Al-Farlaky.[]