BANDA ACEH | ACEH INFO – Putroe Sambinoe Meutuah menjadi salah satu pilot wanita dari Aceh. Putri Irwandi Yusuf ini pun berhasil membuktikan bahwa profesi yang identik dengan kaum pria juga bisa dilakoni oleh perempuan. Namun, menjadi pilot perempuan ternyata sering dinomorduakan.
“Kalau terbang itu kan ganti-gantian gitu kan, siapa pilot flying, siapa pilot monitoring. Selama aku jadi pilot flying seperti direcokin gitu terbangnya,” kata Putroe Sambinoe dalam sebuah wawancara di program “Di Ruang Sudut” VDVC Seleb, yang dipandu oleh Nova Eliza, edisi Senin, 7 Februari 2022 lalu.
Dia mengaku saat kejadian itu sedang terbang bersama seorang kapten pilot laki-laki. Pada saat itu, menurut Putroe, pesawat yang dipilotinya bertemu dengan awan dan dia berinisiatif untuk menghindar.
“Aku ingin belok ke sini, tapi kaptennya bilang enggak belok ke sini aja. Maunya itu ngikutin apa kata kaptennya. Itu ada penumpangnya, tapi sama-sama shift sebenarnya, tapi pilihan aku itu seperti dinomorduakan sedangkan aku yang terbang, seperti nggak dipercaya gitulah kemampuannya,” ungkap Putroe Sambinoe.
Perempuan kelahiran 19 Oktober 1997 ini sekarang bekerja di salah satu maskapai komersial anak perusahaan Garuda Indonesia, Citilink. Dia dikenal gigih dan cerdas untuk meraih cita-citanya sebagai pilot. Putroe merupakan salah satu dari lima pilot terbaik luluasan Bandung Pilot Academy (BPA) angkatan 10.
Putroe yang lulus pada November 2017 lalu dari BPA mengaku kerap terbang bersama pilot pria. Dia bahkan baru sekali menerbangkan pesawat berpasangan dengan pilot perempuan. Saat ditanya apakah lebih nyaman dengan pilot pria atau pilot wanita, Putroe menjawab, “nyaman dengan kapten perempuan karena kapten perempuan itu lebih safe terbangnya, lebih teliti, lebih detail dibandingkan kapten laki-laki.”
Putroe pada awalnya berkeinginan menjadi pilot sempat tidak mendapat dukungan dari Irwandi Yusuf. Padahal, Irwandi Yusuf sendiri dikenal sebagai pria yang hobi menerbangkan pesawat. Sementara ibunya, Darwati A Gani, merespon secara positif keinginan Putroe menjadi pilot.
Akhirnya keluarga mantan Gubernur Aceh tersebut berembuk. Alhasil, Irwandi merestui anak ketiganya itu menjadi pilot.
Bekerja menjadi pilot, menurut Putroe harus memiliki mental yang kuat. Seorang pilot juga seringkali dipaksa untuk berpikir cepat saat kondisi darurat. Dia kini telah mendapat license sebagai seorang pilot setelah menempuh pendidikan selama dua tahun.
Perempuan berhijab asal Aceh inipun mengaku tidak mendapat kendala dalam segi pakaian di profesi yang digeluti saat ini. Apalagi menurutnya, di Maskapai Citilink juga ada seorang pilot perempuan yang berhijab sama seperti dirinya.
Putroe yang kini telah menempuh 1100-an jam terbang tersebut kini mengaku nyaman menjadi pilot. Dia juga mantap dengan pilihannya menjadi pilot dan menurutnya turut mendapat dukungan dari orang-orang di Aceh. Sebagai pilot perempuan dari Aceh, Putroe bahkan ikut menginspirasi orang lain.
“Kebanyakan terinspirasi ya, banyak yang komentar di Instagram, pingin deh anaknya menjadi pilot juga,” kata Putroe.[]
