29.7 C
Banda Aceh
spot_img
spot_img

TERKINI

POPULER

Tangani Rohingya, UNHCR Sebut Indonesia Dapat Berkomunikasi dengan Bangladesh

BANDA ACEH | ACEH INFO – Indonesia disebut dapat menjalin komunikasi serta perjanjian dengan Bangladesh terkait penanganan pengungsi Rohingya. Namun, upaya mengembalikan pengungsi yang datang dari negara tersebut dinilai berpeluang kecil lantaran Bangladesh saat ini memiliki satu juta jiwa warga Rohingya di kamp penampungan.

Hal ini dikemukakan Kepala Perwakilan UNHCR Indonesia, Ann Maymann, dalam rapat koordinasi yang digagas Komisi I DPR Aceh, di Ruang Badan Anggaran DPR Aceh, Banda Aceh, Rabu, 4 Januari 2023 kemarin.

Saat ini, kata dia, terdapat sejumlah pengungsi warga negara asing di Aceh berasal dari Bangladesh, yang selama ini menjadi negara penerima suaka bagi etnis Rohingya. Namun, menurut Ann Maymann, etnis Rohingya tersebut tidak kehilangan status pengungsi meski keluar dari negara Bangladesh dan menuju Indonesia.

Status seperti ini, menurut Ann Mayman, juga melekat bagi pengungsi Afghan yang meninggalkan negara mereka Afghanistan menuju Iran kemudian ke Turki dan selanjutnya ke Yunani hingga kemudian tersebar ke berbagai negara Eropa termasuk di Jerman. Di Jerman, para pengungsi tersebut tidak dikembalikan lagi ke negara asal.

“Beberapa negara memiliki persetujuan untuk mengirimkan kembali pengungsi yang telah tiba ke negara mereka, seperti misalnya ada perjanjian antara Yunani dan Turki, dimana pengungsi-pengungsi yang tiba di Yunani bisa dikembalikan ke Turki, tetapi itu tidak berjalan dengan baik,” kata Ann Maymann.

Menurutnya Indonesia dapat bernegosiasi terkait Rohingya tersebut dengan Bangladesh atau negara lainnya untuk masalah pengembalian para pengungsi. Namun, kata Ann, saat ini tidak ada kerja sama seperti itu dan kebijakan tersebut kembali kepada Indonesia untuk mengambil sikap.

Meskipun demikian, menurut UNHCR, kebijakan untuk mendeportasi pengungsi ke negara asal kedatangan bertolak belakang dengan prinsip-prinsip kemanusiaan. “Dan saya rasa Bangladesh juga tidak akan setuju jika ada perjanjian seperti ini karena mereka sudah punya pengungsi lebih dari satu juta jiwa,” kata Ann Maymann.

Dia mengingatkan kedatangan pengungsi Rohingya dari Myanmar diakibatkan adanya persekusi dari junta militer di negara mereka. Selain itu, warga etnis Rohingya tersebut juga berstatus stateless atau orang tanpa kewarganegaraan. “Mereka tidak diakui oleh pemerintah Myanmar, sebagai warga negara Myanmar,” kata Ann lagi.

“Jadi Rohingya ini adalah salah satu grup yang paling rentan di dunia dan mereka mencari tempat untuk menetap,” sambungnya seraya mengatakan akan tetap mendukung sepenuhnya kebijakan yang diambil Pemerintah Indonesia, maupun Pemerintah Aceh.[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI