LANGSA | ACEH INFO – Koordinator Aliansi Elemen Sipil Menggunggat (AESM) Kota Langsa, Wahyu Ramadana, menilai layanan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) buruk.
Pasalnya, transaksi keuangan baik via ATM maupun online tidak bisa dilakukan atau error sejak Minggu hingga Senin (9-10/2025).
“Kami meminta BSI bertanggung jawab atas masalah transaksi yang tidak bisa dilakukan,” ujar Wahyu kepada acehinfo.id.
Kegagalan transaksi secara offline dan online yang terjadi ini sangat merugikan masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Aceh khususnya.
“Coba kita bayangkan bagaimana kerugian masyarakat yang dialami dikarenakan kegagalan transaksi yang tersebut, tentu kita sangat merasa kecewa atas masalah yang terjadi ini,” ujar Wahyu.

Wahyu Ramadana menjelaskan, BSI merupakan satu satunya bank nasional yang bisa beroperasi di Aceh, maka dengan itu harapan kita BSI harus melakukan pelayanan yang terbaik terhadap masyarakat.
Menurutnya, buruknya layanan BSI di Aceh bukan hanya kali ini saja, tetapi juga sudah berulang kali terjadi masalah. Sehingga konsumen BSI banyak yang mengeluh terhadap pelayananannya.
“Saya mewakili masyarakat Aceh sangat menyayangkan pelayanan BSI yang amburadul seperti ini, hampir di semua sektor masyarakat mengalami kerugian,” ucapnya lagi.
Lanjut Wahyu, jika BSI masih belum mampu melakukan pelayanan yang baik terhadap masyarakat Aceh maka lebih baik BSI angkat kaki dari Provinsi Aceh. Awalnya kita berharap dengan kehadiran BSI di Aceh dapat membantu dan memberi dampak yang baik terhadap perekonomian dan perbankan di Aceh ini, namun yang terjadi malah sebaliknya.
Untuk itu, kita meminta Menteri BUMN segera melakukan penyegaran di tubuh BSI jika perlu segera copot Dirut BSI dan meminta pertanggung jawaban atas kerugian masyarakat Aceh, akibat pelayan yang buruk.
“Dirut BSI harus meminta maaf kepada masyarakat Indonesia dan terkhusus masyarakat Aceh atas kegagalan pelayanan yang buruk yang telah dilakukan, dan saya bersama kawan kawan siap turun ke jalan atas persoalan yang terjadi ini, karena kami merasa geram dan kecewa atas pelayanan yang buruk yang sering terjadi,” pungkasnya.[]