KAZAN | ACEH INFO – Sumber Daya Manusia (SDM) Aceh masih minim untuk mampu mengolah semua kekayaan alam menjadi produk siap pakai, bukan hanya eksplorasi baku. Padahal, Aceh memiliki sumber daya alam melimpah dari cadangan minyak bumi, gas hingga mineral lainnya. Aceh juga memiliki lahan pertanian yang subur dan alam yang indah.
Kendala inilah yang kemudian menggerakkan Wali Nanggroe untuk menyahuti undangan Kementerian Luar Negeri Rusia, sehingga bertandang ke Tatarstan pekan lalu. Negara ini merupakan bagian dari Federasi Rusia yang memiliki mayoritas penduduk Muslim.
Dalam kunjungan tersebut, Wali Nanggroe Aceh turut bertemu dengan Kementerian Pendidikan Republik Tatarstan untuk membahas tindak lanjut kerjasama di berbagai bidang. Kedatangan rombongan Wali Nanggroe Aceh ini mendapat sambutan dari Head of Vocational Education Department, Ministry of Education of the Republic of Tatarstan, Andrey Fjodorov Alekseyevich.
Pertemuan yang berlangsung di ibu kota Tatarstan, Kazan, tersebut turut dihadiri oleh Kabag Humas dan Kerjasama Wali Nanggroe, M. Nasir Syamaun, Ketua KPA Muzakir Manaf, dan staf khsusus WN Kamaruddin Abu Bakar atau Abu Razaq serta Dr. M Raviq.
Wali Nanggroe kepada Andrey mengatakan keinginan Aceh untuk mengirimkan pelajar ke Tatarstan sesuai pembicaraan sebelumnya dengan Kedubes Federasi Rusia di Jakarta. “Kami tahu, Tatarstan cukup baik dalam bidang perminyakan, gas, industri, tataruang, dan olahraga,” sebut Wali Nanggroe.
Dia berharap para pelajar dari Aceh nantinya dapat memetik ilmu di Tatarstan agar kemudian mampu mengolah kekayaan alam sendiri di Bumi Serambi Mekkah.
Rencana ini mendapat sambutan positif dari Andrey. Dia bahkan mempertanyakan berapa jumlah pelajar dari Aceh yang bakal dikirim ke Tatarstan.
Andrey mengungkapkan Tatarstan memiliki Kazan Federal University (KFU) yang telah berdiri sejak 1804. Ada banyak jurusan yang ada di KFU, mulai dari Institut Minyak dan Gas, serta Fakultas Geologi.
Di bidang pertanina, Tatarstan juga memiliki universitas tersendiri. Begitu pula dengan bidang olahraga, Tatarstan memiliki universitas dengan banyak jurusan.
“Di Universitas Pertanian Kazan, ada banyak lulusan disana yang kini menjadi pimpinan di Republik Tatarstan, seperti Presiden Tatarstan sekarang dan presiden sebelumnya,” kata Andrey.
Sementara itu, Kamaruddin Abu Bakar atau Abu Razak yang juga Ketua Harian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh, menyampaikan keinginannya untuk bekerjasama di bidang olahraga. Kazan menurutnya merupakan salah satu pusat olahraga di Rusia yang pernah menyelenggarakan Piala Dunia tahun 2018. Ada enam pertandingan Piala Dunia 2018 yang digelar di Kazan saat itu.
Abu Razak memaparkan beberapa rencana kerjasama yang dapat dilakukan antara Aceh dengan Tatarstan. Antara lain cabang olahraga andalan Rusia seperti gulat, kurash, sambo, judo, anggar dan atletik.
“Benar sekali! Kazan memang menjadi salah satu pusat olahraga Rusia,” ujar Andrey menanggapi pernyataan Abu Razak.
Andrey mengungkapkan, selain menjadi salah satu kota tempat penyelenggaraan Piala Dunia 2018, Kazan juga pernah menghelat Universide Tahun 2013 yang merupakan kejuaraan dunia bagi para mahasiswa di seluruh dunia.
“Saya akan mengomunikasikan dengan pihak terkait di sini, sehingga kita bisa berbicara lebih banyak ke depan. Semoga ke depan kita bisa menjalin hubungan yang lebih baik lagi,” tambah Andrey.
Dia juga bersedia mengomunikasikan hal tersebut dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Tatarstan agar kerjasama di bidang olahraga dapat dibicarakan langsung antara Aceh dengan Tatarstan.
Di akhir pertemuan, Andrey menyerahkan buku mengenai Sejarah Pendidikan Republik Tatarstan kepada Wali Nanggroe. Sementara Wali Nanggroe Aceh menyerahkan plakat Cap Sikureng kepada Andrey.[]
EDITOR: BOY NASHRUDDIN AGUS