26.6 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

POPULER

Warga Perbatasan Aceh-Sumut Kesulitan Akses Jalan Utama

spot_img

KARANG BARU | ACEH INFO – Sore itu sejumlah pengendara sepeda motor tampak kesulitan saat melintasi jalan utama kampung di perbatasan Provinsi Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Seorang pria tampak sedang meratakan batu koral di jalan yang rusak.

Akses jalan tersebut merupakan batas antara Desa Halban Jati, Kabupaten Langkat dan Desa Alur Mentawak (pemekaran dari Desa Seumadam), Kabupaten Aceh Tamiang. Kedua desa ini sama-sama termarginalkan dari segi pembangunan infrastruktur. Maklum setiap pedesaan di ujung provinsi sering tak terjangkau dan luput dari perhatian.

Keluhan utama warga di sana adalah akses jalan. Apalagi saat musim hujan sepeda motor terpaksa dituntun. Selama ini perbaikan jalan ditanggung sama-sama oleh kedua desa lain provinsi tersebut.

“Perbaikan jalan ini hasil sumbangan warga, setelah terkumpul uang ada Rp1 juta dibelikan batu koral. Besok rencana kepala desa/datok penghulu Desa Seumadam, Aceh Tamiang (desa tetangga) akan bantu satu dump truk batu koral,” kata warga Sukarman, Senin, 14 November 2022.

Sementara iring-iringan pengendara sepeda motor yang terjebak di jalan rusak tadi tampak belok ke kanan memilih jalan alternatif saat hendak pulang ke Kampung Alur Mentawak. Warga enggan menempuh jalan utama desa karena terjal, berbatu dan hancur.

Jalan alternatif tersebut baru selesai dibangun melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reuguler ke 115/2022 Kodim 0117/Aceh Tamiang.

“Iya ini jalan yang baru siap dibangun oleh TMMD. Lumayan sejak ada jalan ini bisa langsung tembus ke kampung Alur Mentawak,” ucap Hariadi dijumpai dalam perjalanan pulang.

Hariadi adalah warga Lorong 2 Alur Mentawak. Dia bekerja di salah satu perusahaan perkebunan berstatus sebagai karyawan kontrak. Menurutnya manfaat jalan TMMD sudah bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat.

Dulu, ujar Hariadi, jalan ini bisa tembus keluar tapi kondisinya rusak berat, kecil dan tidak dirawat. Kalau dibandingkan sekarang jalan lebar setelah dibuka menggunakan greder dan beko. Sasaran fisik TMMD ini meliputi separuh jalan milik HGU perusahaan perkebunan dan separuh lagi jalan milik pemerintah desa Alur Mentawak.

“Sebelum ada TMMD ya, jalannya rusak, rusak sekali pun hanya sepeda motor yang bisa lewat,” ulasnya.

Ariyanto (42), warga Lorong 1 Alur Mentawak mengaku baru pulang belanja dari grosir melalui jalan potong TMMD. Meski dia warga Aceh tapi memilih belanja barang kebutuhan kios di wilayah Sumatera Utara karena lebih dekat.

Ariyanto dan orang tuanya merupakan warga asli Alur Mentawak. Profesinya sebagai petani karet. Untuk mengeluarkan hasil kebun dan komoditi pertanian hanya ada satu jalan kampung yang hancur. Kerusakan jalan Alur Mentawak ini diperparah oleh lalu lalang truk pengangkut TBS. Selama ini masyarakat yang hendak keluar kampung terpaksa memutar dari Dusun Sidorejo.

“Baru ini lah kami merasakan ada jalan bagus. Alhamdulillah dampaknya sangat membantu petani dengan adanya jalan ini akses bagus waktu bisa singkat,” ujar petani karet ini.

Biasanya lanjut Ariyanto alias Iyan, aktivitas petani ramai melintas di pagi hari. Bila turun hujan seluruh akses jalan hancur, becek dan licin. Dari Alur Mentawak keluar ke jalan raya sejauh 5 KM atau memakan waktu 15-20 menit lewat jalan kampung.

“Sekarang ini kalau kita keluar kampung dari akses jalan TMMD lebih kurang 4 KM hanya memakan waktu lima menit paling lama. Pernah ketika badan jalan baru selesai disekraf saya uji coba naik sepeda motor lewat jalan ini cuma tiga menit sampai jalan raya,” jelasnya.[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

MINGGU INI