BIREUEN I ACEH INFO – Sebanyak 114 pengungsi Muslim Rohingya, kembali terdampar di Laut Jangka, Bireuen, Aceh, Minggu (6/3/2022).
Seluruh pengungsi Rohingya kini telah dievakuasi oleh aparat TNI-Polri ke Meunasah Gampong Alue Buya Pasi, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen.
Mereka terdiri dari laki-laki dan perempuan serta anak-anak. Seluruh pengungsi Rohingya masuk ke perairan Bireuen dan diketahui oleh warga telah mendarat di pinggir pantai Dusun Pawang Derih, Gampong Alue Buya Pasi, Kecamatan Jangka, pukul 03.00 WIB, jarak 500 meter dari pemukiman penduduk.
Camat Jangka Alfian, SSos bersama Danramil Jangka Kapten Syawaluddin langsung turun ke lokasi.
Kepada wartawan Camat dan Danramil mengatakan, untuk sementara ini warga Rohingya telah dievakuasi ke Meunasah Alue Buya Pasie.
“Mereka terdiri dari 58 orang laki-laki dewasa, 21 perempuan dewasa, anak-anak 35 orang terdiri dari laki-laki 11 orang dan perempuan 24 orang di bawah 15 tahun,” sebut Camat.
Untuk penanganan sementara dari Pemkab Bireuen melalui Dinas Sosial bantu bantuan masa panik untuk konsumsi bagi pengungsi Rohingya, selain itu juga bantuan dari masyarakat membuka dapur umum di meunasah.
Keuchik Alue Buya Pasie, Muslem A Majid menambahkan, Rohingnya tiba di Jangka dilihat oleh warga yang sedang cari kepiting di kawasan kuala dekat pantai.
Secara tiba-tiba melihat ada satu unit kapal yang mendarat dan ramai orang yang menuju ke darat. Mendapat informasi itu, lalu keuchik dan warga mengecek ke lokasi dan menemukan 114 orang Rohingnya sudah duduk berkumpul dipinggir pantai.
Selanjutnya dilaporkan ke Muspika Jangka para pengungsi Rohingya untuk sementara ini telah menangani meunasah Alue Buya Pasie, guna penanganan sementara.
“Saat kami menemukan mereka sudah turun dari boatnya dan duduk ditepi pantai ditempat sepi 500 meter ke barat pusat Gampong Alue Buya Pasi,” terang Keuchik.
Mendaratnya ratusan pengungsi Rohingya di Kabupaten Bireuen, merupakan yang kedua kali. Sebelumnya dua tahun lalu, ratusan muslim Rohingya juga pernah mendarat di Laut Kuala Raja Bireuen.
Namun saat ditempatkan di lokasi pengungsian, satu persatu pengungsi Rohingya lari dari tempat pengungsian.
PENULIS : FERIZAL HASAN
