BANDA ACEH | ACEH INFO – Dua korban kebakaran sumur minyak tradisional di Gampong Mata Ie, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh. Keduanya menderita luka bakar serius dalam insiden yang terjadi pada Jumat, 11 Maret 2022 malam.
“Pasiennya sudah ditangani di IGD. Saat ini masih dalam proses pengawasan,” kata Kepala Humas RSUZA Banda Aceh, Rahmadi menjawab acehinfo.id, Sabtu, 12 Maret 2022.
Dia mengatakan kedua korban adalah Junaidi (34) warga Desa Blang Barom Kecamatan Ranto Peureulak dan Baihaqi (35) warga Peudawa.
“Pasiennya sudah dipasang alat bantu pernapasan. (Pasien mengalami) luka bakar 90% dan 75%,” kata Rahmadi lagi.
Sebelumnya tiga korban ledakan sumur minyak Ranto Peureulak dirujuk ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh dari RSUD Sultan Abdul Azissyah Peureulak. Satu di antara korban, Safrizal (32), warga Desa Blang Baron, Kecamatan Ranto Peureulak meninggal dunia di Rumah Sakit dr Fauziah Bireuen dalam perjalanan menuju Banda Aceh.
Polres Aceh Timur hingga saat ini masih melakukan penyelidikan pasca terbakarnya sumur minyak di Desa Mata Ie pada Jum’at, 11 Maret 2022 sekira pukul 22.30 WIB.
Kapolres Aceh Timur AKBP Mahmun Hari Sandy Sinurat, S.I.K, mengatakan, semburan gas bercampur minyak mengakibatkan tanah dan alur di sekitar lokasi kejadian digenangi tumpahan minyak. Hal ini menurutnya menjadi perhatian serius Kapolsek Ranto Peureulak bersama anggotanya. Polisi turut mengimbau masyarakat untuk menjauh dari sumber api guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Karena ini adalah sumur pengeboran illegal yang tidak mengacu kaidah standar pengeboran migas, maka integritas sumurnya tidak bisa diandalkan. Dengan peristiwa ini, mari kita berpikir dua kali untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang illegal dan beresiko tinggi,” tegas Kapolres Aceh Timur.[]