29.5 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

Ekspor dari Aceh Turun Drastis

BANDA ACEH | ACEH INFO – Ekspor luar negeri Provinsi Aceh pada triwulan pertama tahun 2022 hanya 10,33% (yoy), menurun drastis dari triwulan sebelumnya yang mencapai 124,62% (yoy). Ekspor luar negeri hanya memberi andil positif terhadap kinerja ekonomi Aceh sebesar 0,47%.

Hal itu terungkap dalam Laporan Perekonomian Provinsi Aceh Mei 2022 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Dalam laporan tersebut dijelaskan, nilai ekspor barang asal Provinsi Aceh pada triwulan I 2022 tercatat sebesar 164,08 juta USD turun dibandingkan realisasi pada triwulan IV 2021 sebesar 179,16 juta USD.

Keseluruhan ekspor pada triwulan tersebut berupa komoditas nonmigas terutama dari kelompok bahan bakar mineral; kopi, teh, rempah-rempah; dan buah-buahan. Secara umum, kinerja ekspor masih ditopang oleh komoditas batubara dan kopi, yang merupakan komoditas unggulan di Provinsi Aceh.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Aceh Turun Kemiskinan Meningkat

Di sisi lain ekspor batubara pada triwulan I 2022 mencapai 104,9 juta USD, meningkat cukup tinggi dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar 52,25% (yoy). Meskipun demikian, kinerja ekspor tersebut lebih rendah dari realiasi triwulan IV 2021 yang mencapai 139,8 juta USD atau turun sebesar 24,96% (qtq). Penurunan itu disebabkan oleh kebijakan larangan ekspor batu bara pada awal tahun dan penurunan permintaan dari negara-negara importir.

Komoditas ekspor kedua terbesar ada kopi, pada triwulan laporan ekspor komoditas tersebut mencapai 25,49 juta USD atau tumbuh sebesar 12,17% (yoy), realisasi tersebut tercatat menurun dibandingkan dengan kinerja ekspor kopi pada triwulan IV 2021. Penurunan ekspor kopi diperkirakan akibat penurunan produksi, selain itu, berdasarkan informasi dari kontak liason, kontainer masih belum tersedia secara lancar sehingga mempengaruhi waktu pengiriman dan juga biaya.

Komponen impor luar negeri pada triwulan I 2022 tercatat tumbuh cukup tinggi sebesar 164,95% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi -20,58% (yoy) (Grafik 1.16). Dengan laju tersebut, impor luar negeri Aceh memberikan andil negatif sebesar 0,37% (yoy) terhadap kinerja ekonomi Aceh secara keseluruhan pada triwulan I 2022.

Baca Juga: Komsumsi Rumah Tangga Topang Perekonomian Aceh

Sementara itu nilai impor ke Provinsi Aceh pada triwulan I 2021 sebesar 17,81 juta turun jika dibandingkan dengan realisasi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 77,30 juta USD. Secara umum, kinerja impor luar negeri masih didominasi oleh kelompok peralatan mesin/pesawat mekanik (97,30%) dan transportasi, bahan kimia (2,01%), dan mesin/peralatan listik (0,64%). Secara lebih spesifik, barang impor utamanya merupakan peralatan penunjang pembangkit listrik seperti steam boiler, pumps for liquid, dan kompresor.

Defisit neraca ekspor antar daerah Provinsi Aceh mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan I 2022, defisit neraca ekspor antar daerah tercatat Rp4,22 triliun (ADHB) naik sebesar 5,79% (yoy).

Defisit antar daerah mengindikasikan arus barang masuk lebih besar daripada barang yang keluar. Berdasarkan data perdagangan antar wilayah, Badan Pusat Statistik (BPS), penjualan antar wilayah paling besar di Provinsi Aceh dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di bidang minyak mentah kelapa sawit dengan nilai penjualan sebesar Rp563 miliar.

Di sisi lain, komoditas pembeli dari daerah lain didominasi oleh sepeda motor, alat transportasi umum jenis kendaraan bermotor untuk penumpang, minyak bahan bakar, gas alam (LPG), dan buah dan kernel kelapa sawit. Lima kelompok komoditas ini mencakup 45,17% pembelian antar wilayah di Provinsi Aceh. Provinsi Aceh melakukan pembelian terbesar dari Sumatera Utara dan DKI Jakarta.[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS