BANDA ACEH | ACEH INFO – Dalam memperingati 18 tahun peristiwa Tsunami, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), bersama Pemerintah Aceh dan Universitas Syiah Kuala, menyelenggarakan seminar internasional.
Seminar yang bertemakan “Menuju Pusat Arsip Pandemi dan Kebencanaan: Pelajaran dari Tragedi Tsunami Aceh sebagai Pengetahuan dan Warisan Dokumenter”, dilaksanakan di Gedung AAC Universitas Syiah Kuala Banda Aceh dan juga melalui aplikasi zoom cloud meeting.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Annas hadir secara langsung di Gedung AAC Universitas Syiah Kuala Banda Aceh dan membuka acara seminar internasional tersebut.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Annas dalam sambutannya mengatakan, arsip tsunami Samudera Hindia pada 2004 yang telah diakui UNESCO sebagai memori dunia, memberikan arti yang sangat penting bagi Indonesia.
“Pengakuan dunia tersebut menjadi pengakuan keberhasilan pemerintah Indonesia dalam pengelolaan arsip yang bernilai, guna kepentingan dunia. Harapannya, kontribusi kearsipan ini dapat dipelajari oleh bangsa Indonesia dari generasi ke generasi,” ujar Azwar.
Azwar menambahkan, bahkan pengakuan arsip sebagai Memory of the World dari UNESCO, juga merupakan bentuk soft diplomacy yang dapat meningkatkan hubungan luar negeri Indonesia.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Keistimewaan Aceh, Sumber Daya Manusia dan Hubungan Kerja Sama, Iskandar Syukri mengatakan, bahwa arsip tsunami merupakan khazanah yang penting untuk dirawat dan dilestarikan.
“Arsip tsunami yang telah diakui sebagai memori dunia oleh UNESCO kini dilestarikan Balai Arsip Statis Tsunami dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Aceh,” tuturnya.
Rektor Universitas Syiah Kuala, Marwan dalam sambutannya mengatakan, mentransfer pengetahuan tentang bencana kepada generasi berikutnya dan generasi mendatang adalah hal yang penting.
“Hal ini memperkuat alasan untuk mengembangkan kapasitas manajemen pengetahuan dalam pengurangan risiko bencana. Oleh karena itu, sangat penting untuk bekerja sama dengan ANRI agar dapat menghubungkan sejarah dan kenangan masa lalu kita dengan generasi berikutnya,” kata Marwan.
EDITOR: M. AGAM KHALILULLAH