Takengon | Acehinfo – Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh (UMMAH) kembali memperkuat posisinya dalam diplomasi pendidikan internasional dengan menyelenggarakan English Summer Camp yang diikuti oleh 19 pelajar asal Thailand. Program yang berlangsung
Dari 15 april – 5 mei 2025 ini tidak hanya berfokus pada pengajaran bahasa Inggris, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai Islam, budaya lokal, serta kreativitas dalam kehidupan sehari-hari para peserta.
Selama program ini, para pelajar Thailand terlibat dalam berbagai kegiatan yang menyatukan pembelajaran dengan pengalaman langsung. Mereka tidak hanya berada di kelas, tetapi juga berinteraksi langsung dengan alam dan budaya masyarakat Aceh. Salah satu kegiatan yang paling diminati adalah Cultural Immersion, yang mengajak peserta untuk mengikuti berbagai kegiatan tradisional masyarakat Aceh, seperti memasak makanan khas, salat berjamaah di masjid kampus, dan mengenakan pakaian adat Gayo.
“Anak-anak ini tidak hanya belajar bahasa Inggris, mereka belajar gaya hidup Islami yang menyatu dengan nilai budaya lokal. Mereka jadi tahu bahwa belajar itu bisa dilakukan sambil bersosialisasi, berkarya, dan beribadah,” ujar Arrazi, B.Ed, M.Ed, Ketua Program.
Program ini dirancang dengan pendekatan pembelajaran holistik. Setiap hari dimulai dengan morning reflection yang mengandung motivasi Islami dan ayat-ayat Al-Qur’an yang dikaitkan dengan tema hari itu. Kegiatan dilanjutkan dengan kelas bahasa Inggris interaktif, di mana para peserta belajar melalui proyek kreatif, seperti pembuatan video pendek, drama mini, dan wawancara dengan warga lokal.
Selain itu, peserta juga terlibat dalam proyek ramah lingkungan, seperti penanaman pohon di sekitar kampus dan kunjungan ke kebun kopi organik. Mereka belajar bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari akhlak seorang Muslim. “Ini pengalaman pertama saya melihat bagaimana kopi ditanam dan diproses. Saya jadi ingin punya bisnis kopi halal di Thailand,” ungkap Hafiz, salah satu peserta.
Rektor UMMAH, Dr. Muharrir Asyari, Lc, M.Ag, memberikan apresiasi tinggi terhadap antusiasme peserta. Ia menekankan bahwa pendidikan seharusnya melahirkan generasi Muslim yang tangguh secara spiritual, cerdas secara intelektual, dan berdaya secara ekonomi. “Inilah wajah pendidikan Islam masa depan: terbuka, berjejaring, dan membumi,” kata beliau.
Program ini juga mendapat dukungan penuh dari Diamond Human Resource Foundation Thailand. Menurut sekretaris lembaga tersebut, Tawafiq Sarehmasor, Aceh dipilih sebagai tempat karena suasananya yang tenang dan masyarakatnya yang sangat ramah. “Anak-anak merasa seperti di rumah sendiri di sini. Mereka belajar banyak tentang nilai-nilai kehidupan yang tidak mereka temukan di tempat lain,” ucapnya.
Seiring berjalannya waktu, program ini sudah mulai menunjukkan hasil yang positif. Beberapa peserta mulai fasih berbicara bahasa Inggris dan lebih percaya diri dalam berinteraksi. Tidak hanya itu, sebagian dari mereka juga mulai menghafal surat-surat pendek dalam Al-Qur’an sebagai bagian dari tantangan memori harian.
Program English Summer Camp UMMAH membuktikan bahwa pendekatan pendidikan yang memadukan bahasa, spiritualitas, budaya, dan keterampilan hidup dapat menciptakan pengalaman belajar yang menyeluruh. Dengan semangat ukhuwah Islamiyah dan keberagaman budaya, UMMAH kini berdiri sebagai pelopor kampus Islam yang mendunia di jantung Aceh Tengah.
