LANGSA | ACEH INFO – Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1447 Hijriyah, PT Cut Meutia Medika Nusantara (PT CMN) Langsa menyantuni anak yatim serta sunat massal, di halaman RSCM setempat, Jumat 27 Juni 2025.
Kegiatan yang mengambil tema” Momentum Perubahan Diri dan Hijriah dan Aksi” juga dalam rangka merayakan HUT ke 12 Rumah Sakit Cut Meutia.
Direktur PT Cut Meutia Medika Nusantara (CMN) Langsa, Ernawati mengatakan, kita dapat memaknai Tahun Baru Islam 1 Muharam 14467 Hijriah ini, dengan momentum perubahan diri dan hijriah dan aksi.
Lanjut Nana sapaan akrab Ernawati, Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1447 H ini dengan perubahan yang bernilai ganda dengan melakukan perbaikan diri dan hijrah hati serta melakukan aksi terbaik dengan perubahan ke langkah yang lebih baik lagi.
Apalagi, dalam agama Islam bulan Muharram menjadi salah satu bulan yang istimewa karena terdapat makna dan sejarah di dalamnya.
Salah satu bukti, sambungnya, bahwa Muharram merupakan bulan istimewa karena merupakan awal tahun baru hijriah dan menjadikan 1 Muharram adalah hari penting untuk melakukan hijrah ke arah yang lebih baik.
“Semoga dengan momentum 1 Muharam 1447 Hijriah, RS Cut Meutia Langsa dapat menjadi rumah sakit terbaik di Kota Langsa, dengan selalu memberikan suguhan pelayanan terbaiknya kepada pasien dan masyarakat,” harapnya.

Sementara Ustad Hermansyah Johan dalam tausyiahnya menyampaikan, memberikan santunan kepada anak yatim, sambil mengelus kepalanya adalah sunah, apalagi sunah dilaksanakan tempat pada hari Jumat di 1 Muharam 1447 H.
“Menyantuni anak yatim dan fakir miskin, sekaligus mengasihi mereka, Allah Swt akan menggugurkan dosa-dosa kita selama setahun,” tuturnya.
Untuk itu, mari kita doakan bersama Rumah Sakit Cut Meutia Langsa menjadi rumah sakit terbaik dan senantiasa diberikan keberkahan oleh Allah Swt usaha, pekerjaan, keluarganya, kesehatannya yant telah bersedekah di bulan Muharam ini.
Begitu juga, dengan bertambah usianya RSCM ke-12 mendapat keberkahan dengan melaksanakan berbagai kegiatan, dengan menyantuni anak yatim dan sunat massal.
Hermansyah Johan menekankan kepada para pejabat yang diberikan kedudukan jangan bertindak zalim dan tetap bersyukur atas nikmat yang Allah Swt berikan.
“Tak sembarangan orang yang bisa menggunakan pakaian dokter, perawat, bidan, kalau ada orang memakai pakaian tersebut dianggap aneh dan kurang waras. Jadi, pergunakanlah keahlian bapak/ibu itu dengan baik dan untuk kemaslahan umat, agar mendapatkan berkah dari Allah SWT,” pungkasnya.[]