JANTHO | ACEH INFO – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sangat mendukung area persawahan di Aceh Besar masuk dalam Kawasan Integrated Farming. Lagipula, menurutnya, syarat-syarat masuk dalam kawasan yang dimaksud telah dimiliki Aceh Besar.
Hal itu disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ketika melaunching kawasan Pertanian Berbasis Korporasi Petani (SieBreuh) di Gampong Blang Miro, Kecamatan Simpang Tiga, Aceh Besar, Jumat, 4 Maret 2022 kemarin.
Aceh, menurut Menteri Syahrul, memiliki alam yang luar biasa. Selain itu, Aceh juga memiliki jumlah penduduk yang banyak dan dikenal sebagai pekerja keras. Syarat lain yang disebutkan masuk dalam kriteria adalah dukungan dari pemerintah.
“Adanya intervensi ilmu pengetahuan serta doa-doa yang baik serta kedamaian,” kata Menteri Syahrul.
Menurutnya keseluruhan syarat tersebut dimiliki Aceh di wilayah tersebut. Oleh karena itu, Mentan sangat mendukung area persawahan di Aceh Besar dijadikan Kawasan Integrated Farming.
“Integrasi tersebut tentunya kita harapkan dapat meningkatkan potensi peternakan kearah yang lebih menguntungkan,” kata Mentan.
Dia mengatakan ada tiga hal yang mendukung keberhasilan program ini, yaitu adanya tanaman dan diatur dengan berbagai sistem dan adanya komoditi tambahan. “Serta jangan bergantung pada pupuk subsidi,” tambah Mentan RI.
Menurut Syahrul Aceh memiliki syarat komplit untuk mendukung terwujudnya swasembada pangan daerah. Ada lima kelebihan yang dimiliki Aceh sehingga mampu mendukung ketersediaan kebutuhan pertanian dan perkebunan daerah khususnya terkait pangan, salah satunya Aceh dikaruniai wilayah pertanian yang luas, indah, dan subur.
“Tidak Banyak ada tempat dan wilayah yang seperti ini, air, pegunungan, bukit, lahan sawah luas dan indah bahkan matahari. Keindahan ini adalah karunia Allah. Jadi jangan salah memperlakukan pertiwi ini,” ujarnya.[]
WARTAWAN: TEUKU AUFAQ
