BIREUEN | ACEH INFO – Dinas Pendidikan Dayah Aceh bekerjasama dengan Polda Aceh, mensosialisasi bahaya narkoba, bahaya pornografi dan kesadaran tertib berlalu lintas kepada santri di Dayah Ulumul Qura Desa Paya Meuneng Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Kamis (17/2/2022).
Perlu diketahui, sosialisasi ini diikuti oleh santri di empat dayah di Kabupaten Bireuen, Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.
Keempat dayah tersebut adalah Dayah Ulumul Qura Paya Meuneng Kecamatan Peusangan, Bireuen, dan Dayah Raudhatul Ma’arif Cot Trueng Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara.
Kemudian santri Dayah Moderen YAPENA Kota Lhokseumawe dan Dayah Moderen Misbahul Ulum Gampong Meuria Paloh Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe. Kegiatan ini berlangsung mulai 17 hingga 20 Februari 2022.
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Zahrol Fajri yang diwakili Sekretaris Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Mus Mulyadi mengatakan, masa depan bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda sebagai pemegang estafet ke depan.
Menurutnya, santri memiliki peran dan berada di garda terdepan dalam menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman narkoba dan pornografi serta kriminalitas lainnya.
Pemerintah Aceh merasa terpanggil untuk mensosialisasikan ini, khususnya bagi santri-santri yang masih sedang menimba ilmunya di lingkungan dayah.
“Harapan kita nantinya santri memahami serta selamat dari bahaya kecanduan narkoba maupun pornografi,” ujar Mus Mulyadi.
Ia menjelaskan, narkoba merupakan zat berbahaya yang dapat merusak generasi muda. Efek bahaya narkoba yang ditimbulkan diantaranya penurunan kesadaran, halusinasi serta menurunnya daya rangsang.
“Menurut UU Narkoba Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika merupakan zat buatan ataupun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran serta menyebabkan kecanduan,” terangnya.
Bahaya narkoba itu sendiri bisa berefek fatal. Pasalnya, penggunanya tidak hanya merasakan efek bahaya jangka pendek, tapi juga jangka panjang. Akibatnya, para pengguna narkoba semakin adiktif sehingga merusak tubuh secara perlahan-lahan.
“Menggunakan narkoba juga sama halnya dengan membuka jalan bagi kita menuju kehancuran hidup dan masa depan,” kata Mus Mulyadi.
Dirincikannya, tingkat penyalahgunaan narkoba akhir-akhir ini semakin parah dan meningkat. Berdasarkan data terakhir di BNN, angka penyalahgunaan narkoba secara nasional mencapai 3,419,188 jiwa atau setara 18 persen per tahun.
Artinya, 180 dari 10 ribu penduduk Indonesia yang berusia 15-64 tahun pernah terpapar dan memakai narkoba selama setahun terakhir.
“Aceh berada di urutan keenam rangking prevalensi penyalahgunaan narkoba. Secara nasional ini angka tertinggi, yakni mencapai 56,192 atau 1,90 persen,” sebutnya.
Kata Mus Mulyadi, para pengguna yang pernah memakai secara estimasi mencapai 82.415 atau 2,80 persen di tahun 2020.
Begitu juga halnya dengan bahaya pornografi. Menurutnya, perkembangan teknologi yang semakin pesat, era digital menjadi salah satu kekhawatiran sebagain besar masyarakat.
Kekhawatiran ini bukan tanpa sebab, karena anak-anak sekarang begitu mudahnya mengakses berbagai informasi di internet.
Bila konten yang diakses bersifat positif, maka akan semakin menambah wawasan.
“Itu tidak menimbulkan masalah. Tapi bila sebaliknya digunakan untuk mengakses konten-konten negatif, seperti pornografi, perjudian, kekerasan, fitnah hingga berita hoax, ini akan membawa dampak buruk bagi mental dan pola pikir anak-anak,” ujar Mus Mulyadi lagi.
Sementara itu, Pimpinan Dayah Ulumul Qura Bireuen, Dr Saifullah SAg MPd, mengapresiasi peran dan langkah Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah dalam mensosialisasikan kegiatan tersebut.
Apresiasi kita kepada Pemerintah Aceh, khususnya Dinas Pendidikan Dayah Aceh yang telah mensosialisasikan kegiatan ini di lingkungan dayah. Harapan kita nantinya penyakit narkoba dan bahaya pornografi yang mengancam bangsa kita bisa sirna dengan kerja keras dan dukungan Pemerintah Aceh.
“Begitu halnya sosialisasi berlalulintas sehingga santri kedepannya bisa berada di garda terdepan dalam mensosialisasikan keselamatan berlalu lintas,” harap Dr Saifullah.