LANGSA | ACEH INFO – Sebanyak 14 mahasiswa/mahasiswi kelompok 55 Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Langsa melaksanakan kegiatan Stop Bullying di SD Negeri 2 Peutow yang terletak di Gampong Pondok Kemuning, Kecamatan Langsa Lama, Sabtu 9 Agustus 2025.
Kegiatan mahasiswa kelompok 55 KKN Reguler Mandiri IAIN Langsa tersebut diketuai oleh Muhammad Nur Ambia.
Salah seorang mahasiswa KKN Prodi Hukum Tata Negara, Muhammad Haikal Tawakal menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pengabdian Terhadap Masyarakat.
Katanya, sebagai generasi penerus bangsa Indonesia Gmgerakan Stop Bullying yang didasari oleh inspirasi dan dedikasi memberikan dampak luas. Tidak hanya bagi setiap individu, tetapi juga bagi masa depan bangsa.
Generasi muda yang dibesarkan dalam lingkungan yang aman dari kekerasan dan tekanan sosial akan tumbuh menjadi pemimpin yang tangguh, bijaksana dan penuh rasa empati serta memiliki sikap saling menghargai di kalangan siswa.
“Bukan sebaliknya yakni saling mengejek, memukul dan perundugan antar siswa,” ujarnya.
Sementara itu, mahasiswi Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir IAIN Langsa, Nurul Fitri Aini dalam materinya mengatakan, bahwa bullying adalah tindakan menyakiti orang lain secara fisik, verbal, sosial, atau melalui media digital, yang dapat berdampak serius bagi korban maupun pelaku.
Untuk mencegah dan menghentikan bullying maka dibutuhkan kerja sama dari siswa, guru, sekolah dan orang tua. Semua pihak harus menciptakan lingkungan yang aman, saling menghargai, dan bebas dari kekerasan.
‘Setiap siswa dan siswi berhak mendapatkan rasa aman serta dukungan di lingkungan sekolah. Mari bersama hentikan bullying sekarang juga,” ungkapnya.
Pada kesempatan berbeda, Ketua Kelompok 55 KKN Reguler Mandiri IAIN Langsa, Muhammad Nur Ambia, menuturkan, bahwa selain kegiatan stop bullying, beberapa waktu lalu pihaknya juga telah melakukan kegiatan sosialisasi Gemar Menabung.
“Kegiatan stop bullying, bukan hanya sekedar formalitas. Tetapi diharapkan nantinya para siswa dan siswi mempu menjadi pribadi yang berempati, saling menghargai dan berani menolak segala bentuk kekerasan,” sambung Ambia.
Lanjut Ambia, dengan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan positif. Generasi muda dapat tumbuh menjadi insan yang cerdas, berkarakter dan siap menjadi penerus bangsa yang bermoral.
“Kegiatan stop bullying ini diharapkan juga bermanfaat bagi kemashalatan umat,” pungkasnya.[]