BANDA ACEH | ACEH INFO – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diminta untuk berhati-hati dalam tidak terjebak pada politik praktis yang dimainkan segelintir orang terkait pencalonan Direktur Utama (Dirut) Bank Aceh.
Permintaan itu disampaikan Pengamat perbankan H Rusdy A Hamid. Perintis bank Aceh syariah di Aceh ini menilai dinamika pencalonan Dirut Bank Aceh diperkeruh oleh segelintir oknum yang sudah tersingkir, mereka memanfaatkan media untuk mengiring pengelolaan bank dalam politik praktis.
“Mereka sampai memanfaatkan media untuk menyebar pembusukan terhadap salah seorang calon Dirut yang sudah disetujui oleh Gubernur Aceh selaku pemegang saham pengendali,” ungkap Rusdy A Hamid, Sabtu, 5 Juli 2025.
Karena itu, Rusdy A Hamid yang merupakan pemimpin pertama Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Pembangunan Daerah (BPD) Aceh yang kini menjadi Bank Aceh Syariah, meminta agar OJK tidak terpengaruh dengan pola-pola seperti itu, yang sebelumnya tidak pernah terjadi.
“OJK perlu berhati-hati jangan sampai terlibat tunggangan seperti itu, karena konsekwensinya akan sangat berbahaya bagi bank. Pengalaman Fadhil Ilyas jelas sudah lulus dan sekarang menduduki direktur bisnis dan pernah menjabat sebagai Pj. Dirut, logika apa yang mereka kembangkan untuk menjegal seseorang karena kepentingan beberapa orang yang tidak puas, sementara di dalam Bank Aceh sendiri pengelolaan berjalan baik,” tambah.
Selain itu kata Rusdy A Hamid, berdasarkan neraca bank dalam suasana perekonomian Aceh yang baru dikelola oleh Gubernur baru, bank menunjukkan kinerjanya yang memuaskan dibandingkan dengan perbankan secara nasional.
“Sekali lagi OJK perlu berhati-hati dengan berbagai isu dan fitnah dari segelintir orang yang terang benderang punya kepentingan akan terus bermain api dan mencoba melibatkan OJK terjebak dalam politik kotor,” pungkasnya.[]
