BANDA ACEH | ACEH INFO – Pelatih Persik Kediri, Javier Roca, tak ingin anak asuhnya terlena dan meremehkan kekuatan lawan Persiraja Banda Aceh. Pertandingan antara kedua kesebelasan ini bakal berlangsung pukul 18.15 WIB di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, pada Rabu, 23 Februari 2022.
Persik hingga pekan ke-27 lanjutan BRI Liga 1 masih menempati peringkat 11 dengan raihan 30 poin dari total 26 pertandingan. Di atas kertas, Persik lebih diunggulkan dari Persiraja yang saat ini masih mengumpulkan 12 poin dan berada di dasar klasemen.
Roca menilai permainan Persiraja saat ini jauh berbeda dengan putaran pertama. Hal tersebut dikarenakan Persiraja memiliki pelatih dan pemain baru yang dapat menjadi pengubah pada pola permainan.
Selain itu, Persiraja juga memiliki motivasi tinggi untuk bangkit dan keluar dari zona merah. Motivasi inilah yang menjadi catatan bagi Persik Kediri untuk tidak menganggap enteng pada pertandingan petang nanti.
“Mereka pasti kerja keras dan butuh kemenangan untuk segera keluar dari zona degradasi,” kata Roca, seperti dilansir Jatim Tribun.
Statistik dari lima pertandingan menunjukkan Persik Kediri lebih unggul jika dibandingkan Persiraja. Dalam lima pertemuan dengan Persiraja, Tim Macan Putih berhasil menang dua kali, seri dua kali dan satu kali kalah.
Begitu pula dalam lima kali laga terakhir di Liga 1 musim 2021/2022. Persik baru satu kali menelan kekalahan ketika melawan Persija Jakarta, menang dua kali melawan PSS Sleman dan Persela Lamongan, serta seri dua kali ketika melawan PSIS Semarang dan Persipura Jayapura.
Sementara Persiraja menelan tiga kali kekalahan dalam lima pertandingan terakhir, satu kali menang, dan satu kali seri.
Di sisi lain, Pelatih Persiraja, Sergio Alexandre berharap timnya dapat berkembang dan mampu mengamankan poin penuh setelah dua kali dibantai jelang pertandingan melawan Persik Kediri. Kondisi ini diharap menjadi motivasi bagi pemain untuk terus memberikan yang terbaik bagi skuad Lantak Laju.
“Saya harap besok mereka kembali ke pertandingan dengan level permainan yang lebih baik lagi,” kata Sergio Alexandre seperti dilansir Republika.
Pola baru yang diterapkan Sergio Alexandre sebenarnya telah mengubah permainan Persiraja. Klub asal Aceh itu juga beberapa kali menjadi momok bagi tim papan atas di paruh akhir Liga 1 musim 2021/2022. Namun, dibutuhkan konsisten tinggi dari semua pemain agar Persiraja dapat terus bertahan di Liga 1.
Kendati memiliki pertahanan kuat di barisan pertahanan, tetapi Persiraja juga membutuhkan beberapa pemain di lini depan yang dapat diandalkan. Paulo Henrique yang pada awal-awal musim menjadi ujung tombak Persiraja dalam membobol gawang lawan, justru belum dapat tampil maksimal usai mengalami cedera berkepanjangan.
Persiraja yang kembali mendatangkan Bruno Dybal dan juga meminjam Jabal Sharza juga belum memperlihatkan permainan menarik di lini depan. Penampilan Akhirul Waldan dan beberapa pemain gelandang serang lain Persiraja, juga beberapa kali terlihat “mandul” dalam penyelesaian akhir.
Sergio menilai hal tersebut wajar terjadi di tengah perjalanan pengembangan tim. Namun dia memastikan anak asuhnya selalu bermain di level yang tinggi meskipun hasil dari beberapa pertandingan tersebut kurang memuaskan.
“Kita sudah bermain di level yang sama dengan lawan-lawan kita, selanjutnya kita hanya bisa mengharapkan keberuntungan sehingga bisa meraih kesuksesan,” kata Sergio.[]
