BANDA ACEH | ACEH INFO – Musyawarah Daerah (Musda) X Pramuka Kwarir Daerah (Kwarda) Aceh yang menghasilkan keputusan secara mufakat, dinilai bisa menjadi contoh bagi nasional.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Sigit Purnomo yang hadir bersama Konsultan Kwarnas DR. Syamsul Huda, SH, MH pada Musda X Pramuka Aceh, Rabu malam, 11 Juni 2025 di Banda Aceh. “Proses rekonsiliasi ini menjadi contoh musyawarah untuk mencapai mufakat dalam organisasi kepramukaan,” ujarnya.
Dalam Musda tersebut  Wakil Gubernur Aceh, Cut Bang Fadhlullah, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Aceh periode 2025-2030. Pemilihan berlangsung lancar setelah satu-satunya kandidat saingan, Djufri Effendi, menyatakan pengunduran diri saat Sidang Komisi C yang membahas mekanisme pencalonan. Pengunduran diri Djufri disampaikan dengan sikap legowo.
“Saya menarik diri demi persatuan dan kemajuan Pramuka Aceh,” ujarnya disambut apresiasi 23 delegasi yang hadir. Usai menarik diri, Djufri justru mendampingi Fadhlullah menuju Sidang Paripurna, menyaksikan calon tunggal itu menyampaikan visi misi.
Baca Juga: Musda X Momentum Kebangkitan Pramuka Aceh
Dalam pidato visinya, Fadhlullah berkomitmen melanjutkan dan memuji kepemimpinan Gubernur Muzakir Manaf (Mualem). “Kita akan menjalankan Visi Misi Pramuka kedepan untuk mewujudkan Pramuka Aceh yang cerdas, terampil dan berkelanjutan, serta bermuatan kearifan lokal. Kita juga berkomitmen bersama untuk pramuka yang lebih baik dengan manajemen organisasi yang modern” tegasnya di hadapan peserta musyawarah.
Musda juga menetapkan dua formatur sebagai perwakilan Kwarcab se-Aceh: Romi Amrizal dari Kwarcab Aceh Utara dan Muhammad Nasir dari Kwarcab Subulussalam. Keduanya akan membantu Ka.Kwarda terpilih untuk menyusun kepengurusan baru yang inklusif.
Sementara itu, Djufri Effendi yang sebelumnya telah mengundurkan diri dari pencalonan, dipilih dan dipercaya oleh forum Musyawarah daerah untuk memimpin Lembaga Pemeriksa Keuangan (LPK) Kwarda periode 2025-2030.
Usai pengesahan ketua kwarda Aceh yang baru, Fadhlullah dan Djufri berjabat erat di podium disaksikan perwakilan dari Kwartir Nasional dan para Presidium Sidang Musda. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan penutupan yang langsung dilakukan oleh Dek Fadh selaku Wakil Gubernur Aceh. Selesainya musda Pramuka ini menandai dimulainya babak baru kolaborasi di tubuh Pramuka Aceh.[]