BIREUEN I ACEH INFO – Pembaca setia Acehinfo.id dimanapun berada, khususnya warga Aceh. Pagi menjelang siang ini kita akan menelusuri kuliner khas Kabupaten Bireuen, Aceh.
Salah satu menu makan siang pembaca siang ini adalah Sate Matang. Di Kabupaten Bireuen sangat banyak ditemukan warung sate atau warkop yang menyajikan kuliner Sate Matang.
Salah satunya adalah Sate Matang Ledi Cureh. Salah satu menu makanan khas favorit di Kota Bireuen yang paling laris ini lebih dikenal Sate Apacut Cureh Bireuen.
Warung sate matang ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Lokasinya berada di Warkop Aree Kupi, di Lintas Nasional Medan-Banda Aceh, tepatnya depan Bank Aceh Syariah Cabang Bireuen.
Sate Matang Apacut punya cita rasa yang khas, sehingga selalu ramai di kunjungi pelanggan. Harganya pun sangat terjangkau yaitu Rp 3.000 per tusuk sate ditambah dengan kuah soto daging lembu yang sangat terasa enaknya serta bumbu kacang yang sudah dihaluskan dan dimasak.
Biasanya setiap masyarakat dan pelintas di Kota Bireuen yang menikmati sate matang Apacut Sate atau Ledi Sate Cureh itu, dimakan dengan sepiring nasi putih.
Banyak masyarakat yang makan bersama keluarga dan teman-temannya di warung sate itu, dan ada juga yang membeli bungkus membawa pulang ke rumah untuk keluarganya.
Warga yang makan nasi sate matang ini, bukan hanya warga Bireuen, tapi para pelintas yang melewati Kota Bireuen juga ramai. Baik yang sedang dalam perjalanan dari arah Medan ke Banda Aceh, maupun sebaliknya dari Banda Aceh ke Medan.
Selain itu, pelintas dari Aceh Tengah dan Bener Meriah yang melintasi Kota Juang ini, juga singgah di Warkop Aree Kupi untuk makan siang dengan menu khas Sate Matang Ledi Cureh.
Ledi Suheri, pedagang Sate Matang di Aree Kupi Kota Bireuen, kepada Acehinfo.id, Kamis (17/3/2022) mengatakan, sate matang miliknya sudah ada sejak dirinya masih kecil.
“Sate matang ini sudah dikelola secara turun temurun puluhan tahun lalu, sejak ayah kami masih muda, dulu almarhum ayahnya yang menjual sate di gerobak sate ini,” kata Ledi.
Diceritakannya, dulu saat ayahnya masih ada, Sate Matang miliknya lebih dikenal dengan nama Sate Apacut Cureh. Namun semenjak ayahnya Mukhtar yang akrab disapa Apacut meninggal, usaha tersebut dilanjutkan oleh ibunya dan anak-anaknya.
“Selama ini saya bersama mamak, kakak dan adik saya yang menjual Sate Matang ini, kami buka dari pagi jelang siang hingga tengah malam atau jelang dini hari, kami buka setiap hari, kecuali berhalangan ada acara keluarga,” kata Ledi.
Nah, bagi masyarakat Kota Bireuen, maupun para pelintas yang sedang melintasi Kota Bireuen, bisa singgah makan siang di Sate Matang Ledi Cureh di Warkop Aree Kupi, depan Bank Aceh Syariah, Cabang Bireuen.