LANGSA | ACEH INFO – Soal peretasan Action Mobile milik nasabah, Muhammad Syafrizal (44) pada Senin, 19 Mei 2025, hingga merugikan puluhan juta mendapat sorotan dari sejumlah pihak.
Salah satunya dari Koordinator Lembaga Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), Alfian.
Ia menegaskan, bahwa dalam kasus itu Bank Aceh Syariah (BAS) harus melakukan investigasi menyeluruh secara internal. Karena, kasus pembobolan rekening nasabah BAS buka hanya baru kali ini saja terjadi.
“Jika hal itu tidak dilakukan maka BAS tidak profesional,” sebut Alfian, kepada acehinfo.id, Minggu 1 Juni 2025.
Baca juga:Â Rekening Nasabah Diretas, BAS Abai Tanggungjawab Perlindungan Konsumen
Kemudian, ia juga meminta kepada Kepolisian untuk menelusuri secara maksimal, baik penyelidikan maupun penyidikan.
Hal ini untuk mengetahui apakah ada potensi keterlibatan orang dalam atau sistem keamanan elektroniknya yang lemah. Sehingga, nasabah tidak merasa dirugikan dan merasa was-was terhadap uang yang disimpang di Bank Aceh Syariah.
Baca juga:Â Soal Peretasan Action Mobile, FOPISA Nilai BAS tidak Profesional
“BAS harus bertanggung jawab terkait diretasnya Action Mobile milik Muhammad Syafrizal, jangan lepas begitu saja,” tegas Alfian.
Kata Alfian, dalam kasus ini BAS tidak bisa lepas tanggung jawab begitu saja, karena dalam kasus ini sepertinya keamanan elektronik milik BAS tidak berfungsi dengan baik dan ini mengkhawatirkan nasabah.
Baca juga:Â Polres Langsa Masih Selidiki Pretasan Action Mobile Nasabah Bank Aceh
Kemudian, berdasarkan informasi dari korban bahwa hasil investigasi BAS, bahwa korban melakukan transaksi normal seperti biasa. Padahal, saat itu korban tidak melakukan transaksi perbankan sama sekali. Dan, kita bisa menyimpulkan bahwa keamanan elektronik BAS sangat lemah karena bisa diretas begitu saja.
“Tidak menutup kemungkinan ke depan hal ini bisa terjadi bagi nasabah BAS lainnya dan apakah pola tanggung jawab yang dilakukan BAS sama seperti ini.
“Jika seperti itu, maka sudah selayaknya nasabah BAS untuk menarik uangnya dan beralih ke bank lain, karena BAS tidak bisa memberikan rasa aman kepada nasabah,” pungkasnya.[]