ACEH TAMIANG | ACEH INFO – Anggota DPR Aceh Fraksi Partai Gerindra Edy Asaruddin, melakukan penanaman padi di sawah Kampung Air Masin, Kecamatan Seuruway, Kabupaten Aceh Tamiang, Minggu 10 Agustus 2025.
Sebelumnya sawah seluas 50 hektar tersebut sempat terbengkalai selama 18 tahun karena ketiadaan air.
Namun, setelah dibantu enam titik sumur bor yang merupakan bantuan dari Edy Asaruddin, mukim dan datok penghulu, kini sawah milik masyarakat tersebut bisa difungsikan kembali.
“Alhamdulillah, kemarin (Minggu-red) kita bersama masyarakat telah memulai penanaman kembali padi di areal seluas 50 hektar sawah ini,” ujar anggota DPRA, Edy Asaruddin, kepada acehinfo.id, Senin 11 Agustus 2025.
Sekrtaris DPC Partai Gerindra Kota Langsa akrap disapa Edo ini menambahkan, penanaman padi ini juga untuk menindaklanjuti dan mendukung penuh program ketahanan pangan Presiden RI Prabowo Subianto.
Dijelaskan Edo, bahwa jenis bibit ditanam adalah padi trisakti dengan masa panen 75 hari ke depan, dengan pupuk P 2.000-Z yang merupakan penemuan Profesor Ali Zum dari Institut Pertanian Bogor (ITB).
Kata Edo lagi, pihaknya juga telah memulai penanaman perdana padi trisakti ini di Kampung Tualang, Kecamatan Seuruway di lahan 10 hektar, yang 10 hari ke depan nanti akan melakukan panen.
Edo menegaskan, bahwa benih padi itu diberikan secara gratis oleh dirinya kepada petani Kampung Air Masin, untuk membantu mereka kembali mengembangkan tanaman palawija yang menjadi bahan pokok masyarakat ini.
Selain itu, sambung Edo, Wakil Gubernur Aceh, Fadlullah, juga sangat mendukung aksi penanaman padi dilakukannya bersama masyarakat sebagai program ketahanan pangan yang menjadi salah satu fokus program Presiden RI Prabowo Subianto.
“Jenis padi trisakti ini dalam setiap satu hektar nya menghasilkan padi sebanyak 11 ton, jauh labih besar hasilnya dengan benih padi lokal lainnya,” pungkas salah satu kader terbaik Partai Gerindra ini.
Sementara itu, Pembina Petani Aceh, Suriady Djamil, menyebutkan, bibit padi Trisakti dan pupuk P 2.000-Z yang merpakan temuan Profesor Ali Zum yang ditanam di areal sawah Desa Air Masin ini memiliki waktu panen sangat singkat.
“Padi yang diracik oleh Profesor Ali Zum ini ada yang masa panen 60 hari, 72 dan 75 hari, namun yang kita bawa ke Aceh 75 hari, tidak ada zat kimia dan ramah lingkungan serta kost lebih minim dikeluarkan petani,” jelasnya.
Program penanaman ini juga mendapat binaan dan dorongan Letjend TNI. H. Muhammad Hasan, dan juga salah satu putra tarbaik Aceh yang kini jadi pengusaha PT Tiga Bersaudara di Kalimantan Timur, H. Kamaruddin Attami.
“Mereka mengharapkan Aceh harus bangkit, Aceh harus maju, sejahtera, dan harus benar-benar melakukan yang terbaik di memomentum kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto ini,” pungkasnya.[]