JAKARTA| ACEH INFO- Wacana penundaan Pemilu dengan dalih pemulihan ekonomi karena pandemi Covid-19 ditengarai telah disusun sedemikian rupa oleh para elit poltik tanah air. Bahkan nama Menteri Koordinator Investasi dan Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan disebut-sebut memegang posisi penting dalam wacana itu.
Misi penundaan pemilu 2024 sebenarnya sudah diupayakan sejak lama. Bukan hanya baru-baru ini. Sejumlah alibi dikemukan untuk memuluskan rencana penundaan Pemilu. Misalnya program pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin yang belum akan selesai dikerjakan sebelum Pemilu 2024, dan khawatir tak akan dilanjutkan oleh pemerintah yang baru nanti. Terutama soal pemindahan ibukota negara.
Seorang pengurus Partai Amanan Nasional (PAN) membocorkan informasi dari ketua partainya Zulkifli Hasan, tentang pertemuan sang ketua dengan Luhut Binsar Panjaitan, kepada CNN Indonesia.
Kepada Sumber itu, Zulhas mengaku diundang khusus oleh Luhut, untuk membicarakan isu penundaan Pemilu dan meminta partai mereka mendukung wacana itu. Kepada Zulhaz, luhut bilang kalau Jokowi sudah setuju.
Pengurus PAN itu juga bilang, ketuanya Zulkifli Hasan juga berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartato. Airlangga, kata Zulhas, menegaskan dukungan Golkar atas penundaan Pemilu 2024 dan akan menyampaikan saat kunjungan kerja ke Riau, 24 Februari.
Saat dikonfirmasi, Zulhas mengakui ada perbincangan dengan Airlangga soal penundaan pemilu 2024. “Saya komunikasi dengan Pak Airlangga, tapi enggak ada settingan kami bertiga bicara berbarengan ya,” kata dia.
Juru Bicara Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi mengakui bahwa Luhut memang sering bertemu dengan tokoh politik.Namun, ia menampik usulan penundaan Pemilu 2024 didesain oleh Luhut.
“Pak Luhut kan sering bertemu dengan berbagai tokoh politik. Itu mungkin dilakukan Pak Luhut untuk mem-brief perkembangan terkini. Tapi setahu saya tidak ada pembahasan atau perpanjangan itu dari ide Pak Luhut itu enggak ada,” katanya.
Jodi menjelaskan bahwa pertemuan Luhut dengan petinggi-petinggi partai politik adalah hal yang wajar. Selain silaturahmi dengan partai koalisi pemerintah, Luhut pun terbuka dengan pihak oposisi.
“Pak Luhut mengamati saja bagaimana perkembangan aspirasi di masyarakat tapi bagaimana posisi beliau dalam isu ini saya enggak tahu,” kata Jodi, seperti dikutip CNN Indonesia. []