BANDA ACEH | ACEH INFO – Pencalonan Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem), Senin, 3 Oktober 2022 mendapat dukungan dari zuriat (keturunan) Sultan Aceh, Tuanku Warul Waliddin.
Dukungan yang disampaikan oleh cicit Sultan Alaiddin Muhammad Daudsyah ini sangat beralasan. Pasalnya, Anies Baswedan punya kedekatan dengan masyarakat Aceh. Anies juga yang memugar makam Sultan Muhammad Daudsyah di TPU Utan Kayu, Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur pada Desember 2021 lalu.
“Kami ucapkan selamat dan semoga beutroeh ban hajat, tentunya mayortias rakyat Aceh mendukung keputusan beliau, karena Pak Anies mempunyai tempat istimewa di hati kami rakyat Aceh,” ujar Warul Waliddin.
Baca Juga: Nasdem Resmi Usung Anies Jadi Capres Untuk Pemilu 2024
Tuanku Warul yang juga Pangulee Komando Aneuek Muda Alam Peudeung (Komandan) Al Asy ini berharap dukungan dari partai NasDem dan koalisi beberapa partai lainnya dapat memberikan kesempatan bagi Anies BAswedan untuk bertarung dalam Pilpres 2024 mendatang.
“Kami akan memberikan suara tentunya untuk Pak Anies, beliau satu-satunya Gubernur DKI Jakarta yang berinisiatif memperhatikan dan memugar makam kakek kami, jadi kami tempatkan beliau ditempat isitimewa di hati kami,” tegas Tuanku Warul.
Baca Juga: Resmi Diusung- Nasdem Anies Nyatakan Siap Nyapres
Selain itu Ketua Yayasan Sultan Alaidin Mansyursyah ini menilai Anies Baswedan berhasil dalam memimpin DKI Jakarta hingga akhir masa jabatan, ia juga cendikiawan yang alim dan dekat dengan berbagai golongan, Anies Baswedan bukan sekadar politisi, tapi juga seorang pendidik, ilmuwan dan akademisi yang arif dan bijaksana.
“Beliau sangat tahu membedakan yang baik dan tidak baik, dan yang pantas dan tidak pantas, Indonesia membutuhkan pemimpin seperti beliau untuk menahkodai bangsa ini yang terus menerus dihampiri berbagai cobaan dan ujian, rakyat sudah cukup menderita akhir-akhir ini, ekonomi yang terus merosot kian membuat kehidupan semakin memprihatinkan, kekuatan ekonomi hanya dinikmati oleh segelintir orang hingga membentuk kelas oligarki di tataran pemangku kebijakan,” pungkasnya.[]
