28.5 C
Banda Aceh
spot_img
spot_img

TERKINI

Chairul Azman BK Dilantik Sebagai Ketua PW Persis Aceh

BANDA ACEH | ACEH INFO – Chairul Azman Biyana Kamal (BK) dilantik sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Persatuan Islam (PW Persis) Provinsi Aceh masa jihad 2023-2028.

Pengurus Pimpinan Wilayah Persatuan Islam (PW Persis) Provinsi Aceh masa jihad 2023-2028 resmi dilantik di Gedung Mawardy Nurdin Lantai IV, Balai Kota Banda Aceh, Minggu, 20 Agustus 2023.

Pelantikan itu disaksikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persis, Ustad Jeje Zaenudin dan Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) Provinsi Aceh, Zahrol Fajri.

Adapun pengurus PW Persis Aceh yakni Ketua, Chairul Azman Biyana Kamal (BK), Wakil Ketua I, Saifuddin, Wakil Ketua II, Azanul Fajri. Kemudian Sekretaris, Masrur Marzuki, Wakil Sekretaris, Fadhli Syamsuddin.

Selanjutnya Bendahara, Mulyadi, Wakil Bendahara, Muda Genali Sakti, serta para ketua bidang garapan dan ketua bagian otonom.

Hadir dalam kesempatan itu Pj Gubernur Aceh yang diwakili oleh Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh, Zahrol Fajri, serta sejumlah perwakilan Forkopimda Aceh lainnya.

Ketua Umum PW Persis Aceh, Chairul Azman BK, menyampaikan terima kasih atas amanah yang telah diberikan untuk memimpin Persis Aceh. Disamping itu, pihaknya juga bakal menjalankan janji yang telah diucapkan pada saat bai’at.

Disisi lain, kata Azman, pengurus juga meminta para penasehat dan pembina Persatuan Islam baik di pimpinan wilayah maupun pimpinan pusat, agar senantiasa memberikan saran dan masukan kepada para pengurus.

“Kami meminta para pembina dan penasehat untuk tetap memantau kami karena kami baru lahir,” kata Chairul Azman.

Azman juga menjelaskan, PW Persis Aceh siap bersinergi dengan Pemerintah Aceh dan lembaga lainnya untuk penguatan syariat Islam di Tanah Rencong.

“Kita siap bersinergi dengan pemerintah Aceh dan lemabaga lain dalam membangun pembangunan di Aceh dan penguatan syariat Islam di Aceh,” sebutnya.

Sementara itu, Kadis DSI Aceh, Zahrol Fajri, mengatakan bahwa Persis sudah banyak berkiprah dalam pelaksanaan syariat Islam serta kesatuan dan persatuan umat di Indonesia.

“Banyak ulama-ulama dan umara disini, yang berkiprah memajukan dunia pendidikan dan dunia dakwah,” kata Zahrol Fajri dalam sambutannya.

Ia menuturkan, bahwa dengan kehadiran PW Persis Aceh Pemerintah melalui DSI Aceh sangat menyambut baik. Diharapkan, kedepan bisa menjadi mitra yang baik untuk penguatan syariat Islam di Tanah Rencong.

“Salah satu mitra Pemerintah Aceh dibidang syariat. Nanti kita akan berkolaborasi untuk misi pelaksanaan dan penguatan syariat Islam Aceh di masa yang akan datang,” ucap dia.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Islam (PP Persis), KH. Jeje Zaenudin, menjelaskan bahwa dengan kehadiran organisasi ini diharapkan dapat berkontribusi secara nyata peneguhan syariat Islam di Aceh.

“Karena sejak awal Persatuan Islam sangat konsen dan sangat komit mewujudkan tentang nilai-nilai syariat Islam yang berbasis kepada kitabullah dan sunnatullah sebagai sikap dan pedoman hidup kita dalam pribadi, keluarga, masyarakat dan berbangsa,” ujar Jeje.

Disamping itu, kata Jeje, kehadiran Jami’atul Persatuan Islam berbasis kepada Al-Quran dan As-Sunnah kepada gerakan unitarisme atau pemurnian yang tidak sama sekali berarti menolak nilai-nilai kearifan lokal.

Menurutnya, justru Al-Quran dan As-Sunnah itu sendiri hadir di tengah kearifan lokal bangsa Arab. Maka, begitu pula Al-Quran dan As-Sunnah hadir di Indonesia di tengah kearifan bangsa Indonesia.

“Hadir di bumi Serambi Mekkah di tengah kearifan Serambi Mekkah itu sendiri. Hanya saja tentu kaidah-kaidah yang telah ditetapkan oleh para ulama Islam, seperti dalambkonsep Al’adatu Muhakkamah,” ujarnya.

“Bagaimana adat-adat yang positif tradisi-tradisi yang baik itu menjadi inspirasi bagi pengembangan syariat Islam. Begitu pula tentang budaya-budaya lokal yany positif itu adalah hakikatnya bagian dari nilai-nilai Islam,” tambahnya.

Oleh karena itu, Jeje mengimbau seluruh pimpinan yang telah dilantik di PW Persis Aceh, begitu pulu Persatuan Islam Isti beserta seluruh jajarannya untuk bekerja keras dan sungguh-sungguh sebagaimana falsafah.

“Kepengurusan disebut dengan masa jihad, artinya adalah masa khidmad dan pengabdian yang berspirit, bernilai semangat berjihad kepada Allah yang sebenarnya,” pungkas Jeje Zaenudin.[]

Editor: Izal Syafrizal

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS